Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Saya Tidak Pernah Sampaikan Jenazah Covid-19 Harus Dibakar

Kompas.com - 24/07/2020, 14:47 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya tentang penanganan jenazah Covid-19 yang menjadi polemik di masyarakat.

Tito mengatakan, apa yang disampaikannya dalam acara diskusi di webinar FKUB tentang penanganan jenazah Covid-19 telah disalahtafsirkan.

Penyebabnya ada media yang memberitakan pernyataannya itu secara sepotong-sepotong.

“Ada media yang memotong sepotong saja, bahkan ada kata yang di luar apa yang saya sampaikan yaitu jenazah Covid-19 harus dibakar, saya tidak pernah sampaikan seperti itu, tidak pernah,” kata Tito, kepada wartawan, seusai menghadiri shalat jumat di Masjid Raya Al Fatah Ambon, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Mendagri Sebut secara Teori Penanganan Jenazah Covid-19 Paling Baik Dibakar

Dalam diskusi webinar itu, ia menyampaikan jenazah Covid-19 diduga mengandung virus, karena itu secara teori virus yang ada pada jenazah akan mati salah satunya dengan cara dipanaskan pada suhu 56 derajat celcius.

Dari teori itu, kata Tito, maka seyogyanya jenazah Covid-19 dibakar untuk membunuh virus yang ada pada jenazah yang terpapar corona, namun secara praktek hal itu tidak bisa dilakukan lantaran bertentangan dengan keyakinan dan akidah agama tertentu.

“Belum tentu sesuai dengan akidah agama tertentu, termasuk kita yang Muslim. Oleh karena itu, tekniknya dibungkus rapat supaya virusnya tidak ada celah untuk keluar, setelah itu baru dimakamkan di tempat yang kering sehingga tidak ada kemungkinan virusnya keluar mengalir di air dan lain-lain,” kata Tito.

Tito mengungkapkan, dalam diskusi itu ia ikut menyampaikan teori dan hasil penelitian ahli di mana virus yang berada pada jenazah Covid-19 akan mati jika berada pada suhu tertentu, sebab virus yang ada pada jenazah mengandung lemak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com