Gubernur Minta Permenkumham Ini Direvisi agar Bali Bisa Buka Pariwisata untuk Wisatawan Asing

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemprov Bali berencana membuka pariwisata untuk wisatawan mancanegara pada 11 September 2020.

Namun, rencana tersebut bisa tak terlaksana karena adanya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang "Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia".

"Belum tentu bisa berjalan karena ada Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020 yang melarang sementara orang asing berkunjung ke Indonesia," kata Gubernur Bali Wayan Koster, di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Denpasar, Bali, Jumat (24/7/2020).

Koster berharap Permenkumham tersebut dicabut atau direvisi oleh Menkumham Yasonna Laoly.

Baca juga: 6 Jambret Kepung Wanita Ini, Tas Berisi Uang dan Berkas Nikah Raib

Koster mengaku, telah bertemu Yasonna untuk membicarakan hal ini.

Dalam pertemuan tersebut, dicabut atau direvisi peraturan itu tergantung dinamika lapangan di negara lain.

"Kalau bisa sebelum tanggal 11 September itu Permenkumham bisa, kalau tidak dicabut ya direvisi," kata Koster.

Koster mengakui, di saat wabah Covid-19, negara lain belum membuka kebijakan untuk mengizinkan warga negaranya keluar dari negara.

Kecuali melakukan tugas-tugas tertentu oleh negara.

Untuk itu, ia menilai Bali perlu bekerja lebih keras dalam mengendalikan Covid-19.

"Agar kasus baru yang muncul di Bali ini bisa kami kendalikan jangan bertambah terus," kata Koster.

Baca juga: Penjelasan Ahli soal Terapi Uap Arak Bali Mempercepat Kesembuhan OTG Corona

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali jumlah kumulatif pasien positif sebanyak 3.996 atau bertambah 62 pada 23 Juli 2020.

Adapun pasien yang telah sembuh mencapai 2.252 atau bertambah 74 orang.

Kembali terjadi penambahan kasus meninggal sebanyak 2 orang sehingga sampai totalnya sebanyak 48 orang.

Sedangkan untuk pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 696 orang.