Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persawahan Ambles di Nyalindung Sukabumi, Tanahnya Masih Bergerak Secara Perlahan

Kompas.com - 23/07/2020, 22:00 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Badan Geologi menyelidiki lahan persawahan ambles di Kampung Caringin, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (23/7/2020).

Hasil peninjauan sementara, areal lahan ambles hingga kedalaman mencapai beberapa meter akibat bencana tanah bergerak. Salah satu pemicunya hujan deras karena pada saat kejadian masih berlangsung musim hujan.

"Di lokasi ini juga batuannya relatif lunak yang terbentuk dari batuan vulkanik," ungkap Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah, PVMBG, Agus Solihin kepada Kompas.com di sela penyelidikan geologi di Kampung Caringin, Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Nasib Petani Nyalindung Sukabumi, Sawah Ambles akibat Tanah Bergerak, Kini Terpaksa Beli Beras

Menurut dia juga di tanah bagian bawahnya di lahan ini terdapat lapisan bebatuan yang kedap air. Sehingga menyebabkan areal lahan persawahan relatif bergerak secara perlahan oleh air.

"Salah satu pemicu lainnya di areal ini juga area lahan basah, berupa persawahan," ujar dia.

Agus menjelaskan bila melihat morfologi sekeliling lokasi  kemungkinan areal ini seringkali atau telah tejadi beberapa kali gerakan tanah. Hal ini bisa dilihat dari sekeliling lokasi yang membentuk seperti tapal kuda.

"Tapal kuda ini bisa menandakan area ini kemungkinan telah terjadi beberapa kali pergerakan tanah," jelas dia.

Dia mengimbau sebaiknya lahan yang ambles ini tidak dijadikan kembali sebagai lahan basah, tidak ditempati atau mendirikan bangunan.

"Lebih baik, kalau mau dijadikan sebagai lahan kering atau kebun dan tanaman keras," imbau Agus.

Baca juga: 233 Jiwa Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com