Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DIY Sebut Penderita TBC Meningkat 3 Tahun Terakhir

Kompas.com - 23/07/2020, 18:43 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penderita Tuberkulosis (TBC) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tiga tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan.

Dinas Kesehatan Provinsi DIY mencatat, pada tahun 2017 sebanyak 3.524 penderita, tahun 2018 naik menjadi 3.802 penderita, dan tahun 2019 sebesar 4.026 penderita.

Kenaikan Case Detection Ratio (CDR) juga mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir.

Tahun 2017 angka CDR sebesar 30.7 persen, pada tahun 2018 sebesar 34.2 persen, dan tahun 2019 naik sebesar 44.4 persen.

Baca juga: Penderita TBC di Jateng Capai 23.919 Jiwa, Tertinggi di Kabupaten Brebes

Kepala Seksi Dinas Kesehatan DIY Veronica Nur Hadiyati mengatakan, untuk melakukan pelacakan pada tahun ini sedikit terpengaruh karena adanya pandemi Covid-19.

"Sedikit banyak terpengaruh triwulan 3 dan 4 kita mulai mengejar kembali. Pada triwulan 1 dan 2 di tahun 2019 menemukan kasus 1.734, jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun ini terjadi penurunan penemuan kasus yaitu 1.264," katanya saat ditemui Kompas.com, di Kantor Dinas Kesehatan DIY, Kamis (23/7/2020).

Dia menuturkan, penderita TBC yang meninggal dunia cenderung fluktuatif.

"Angka kematian yang tercatat adalah semua kematian pada pasien TB karena sebab apapun. Misalnya, pasien TB mengalami kecelakaan lalu meninggal dipencatatan TB tetap dimasukkan," urainya.

Baca juga: Jokowi Ingin Pelacakan Pasien TBC Nebeng Covid-19

Kondisi demikian, kata dia, memengaruhi angka keberhasilan pengobatan.

"Keberhasilan pengobatan TB 83 sampai 84 persen pada tahun 2019," imbuhnya.

Untuk penyembuhan total penderita TBC, kata Veronica, memerlukan waktu selama 6 bulan.

"TB penyembuhan normal pengobatan 6 bulan dan dinyatakan sembuh, kalau untuk TB kebal obat lebih lama lagi bisa sampai 2 tahun," jelas Veronica.

Terkait pelacakan pasien, Veronica mengaku bisa mencontoh penelusuran kasus Covid-19 dengan memperhatikan protokol kesehatan agar petugas tidak terpapar.

Selain itu, kata dia, pelacakan bisa melalui daring terlebih dahulu sebelum mengunjungi lokasi.

"Penemuan kasus TB melalui dua cara yaitu pasif dan aktif, untuk pasif dinas kesehatan mendapatkan dari fasilitas kesehatan sedangkan yang aktif terjun langsung ke lapangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com