BATAM, KOMPAS.com - Warga Pulau Akar dan Pulau Panjang Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengeluh mereka belum rasakan listrik hingga sekarang.
Bahkan untuk kehidupan sehari-hari, warga Galang ini mengandalkan lilin untuk penerangan di malam hari.
"Meski tempat tinggal kami hanya berjarak 300 meter dari penduduk di seputaran Jembatan II Barelang, tapi permukiman kami masih gelap gulita di malam hari," kata Samsudin, warga Galang ditemui di Graha Kepri, Kamis (23/7/2020).
Baca juga: Listrik di Karimun Sering Padam, Salah Satu Penyebabnya Ular Masuk ke Trafo
Samsudin mengaku, ia beserta warga Pulau Akar dan Pulau Panjang telah lama mendambakan listrik, namun hingga kini belum juga tereralisasi.
Imbasnya, perekonomian warga juga mati karena tak didukung fasilitas listrik dari PLN.
Selama ini, sambungnya, warga hanya mengandalkan genset milik pribadi dan tidak memadai karena sering rusak.
"Kalau rusak, ya pakai lilin atau lampu minyak tanah," terang Samsudin.
Selain untuk perekonomian, listrik ini penting untuk belajar anak-anak di Pulau Akar dan Pulau Panjang pada malam hari. Sebab, selama ini, mereka hanya bisa belajar siang hari. Sementara malam hari, anak-anak kedua pulau tersebut lebih suka memancing.
"Kalau ada genset, bisalah mereka belajar di malam hari hingga pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB. Tapi kalau rusak seperti sekrang ini, ya mereka kadang mancing," jelas Samsudin.
Ia mengatakan, warga dua pula itu terkadang merasa dianaktirikan.
Mereka iri dan hanya bisa memandang gemerlapnya lampu yang ada di Jembatan Barelang, sementara di tempat sendiri gelap dan kalau pun terang hanya mengandalkan genset.
Menanggapi hal ini, Plt Gubernur Kepri Isdianto menjanjikan akan segera berkunjung ke pulau-pulau tersebut.
Baca juga: 74 Tahun Negara Ini Merdeka, tetapi Kami Belum Menikmati Listrik
Ia akan langsung membawa pihak PLN turun ke lokasi untuk melihat kondisi secara langsung.
"Insya Allah saya akan bantu semampu saya. Kalau bisa kenapa tidak kita perjuangkan. Sebagai anak tempatan tentu saya sangat terpanggil untuk membantu," papar Isdianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.