Alasannya, dia ingin melayani pasien dengan nyaman dan pasiennya juga merasa nyaman dengan APD yang dikenakannya.
Akhirnya, dia membuat hazmat warna-warni dengan motif tertentu dan sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Dia membeli kain hazmat dengan beragam warna. Namun, hal itu belum memuaskan dirinya untuk memakai hazmat yang nyaman dilihat.
Kemudian dia memotif kain hazmat yang dikenakannya melalui digital printing supaya sesuai dengan motif yang diinginnya.
“Karena kondisi seperti ini tidak sebentar, bagaimana saya praktek nyaman, dan pasien nyaman melihat penampilan dokter giginya tapi tetap dalam standar yang aman,” ujar dia.
Untuk membuat kostum hazmat yang sesuai dengan keinginannya, dia memanfaatkan seorang penjahit di Kota Kediri.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pasutri di Malang Disambut Hadrah
Penjahit bernama Ivan itu merupakan temannya di masa kecil dan kerap menerima order menjahit APD dari berbagai rumah sakit.
“Dari situ berawal pembuatan APD fashionable ini. Prinsip saya, safety, profesional, beauty and harmony,” ujar dia.
“Saya suka yang warna-warni, tematik juga, tokoh juga yang terlihat girly. Jadi, kami harus beradaptasi, bagaimana membikin suasana hati senang. Jadi, praktik tetap senang tanpa harus mengesampingkan keamanan,” ujar dia.
Sampai saat ini, dirinya memiliki koleksi 25 hazmat dengan berbagai motif.