Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Polwan Ikut Turun ke Jalan untuk Kampanyekan Perlindungan Hak Anak dan Perempuan

Kompas.com - 23/07/2020, 17:12 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Puluhan anak-anak, remaja, aktivis, hingga polisi wanita dari Polres Tegal Kota turun ke jalan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, di Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (23/7/2020).

Dengan membawa poster, aksi turun ke jalan yang dipusatkan di kawasan alun-alun itu untuk mengampanyekan perlindungan dari tindak kekerasan serta pemenuhan hak-hak anak dan perempuan kepada publik.

Hadir di tengah aksi, di antaranya Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo, Ketua TP. PKK Roro Kusnabila, serta aktivis peduli anak dan perempuan Hamidah Abdurrachman dan Ratna Edy Suripno.

Baca juga: Pria yang Kencani dan Curi Harta 15 Wanita Ditangkap, Berawal dari Kecantikan Polwan

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PPT Puspa) Kota Tegal Agus Dwi S mengemukakan, tren kasus dan jumlah korban kekerasan yang menimpa anak dan perempuan masih terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Bahkan Agus menyebut dampak pandemi Covid-19, turut memicu tingginya kasus kekerasan.

"Sejak pandemi Covid-19 hingga Juni 2020 ada 20 korban kasus kekerasan. Di periode yang sama tahun sebelumnya, tahun ini jumlahnya meningkat," kata Agus, usai aksi.

Disampaikan Agus, faktor ekonomi keluarga yang terpuruk akibat pandemi menjadi salah satu pemicu hingga terjadi ketidakharmonisan rumah tangga yang turut serta menyeret anak menjadi korban kekerasan.

"Faktor terjadinya kekerasan bermacam. Salah satunya karena ekonomi yang terdampak pandemi ada yang sampai menimbulkan kekerasan di dalam rumah," kata Agus.

Baca juga: Saat Kecantikan Polwan Mampu Jebloskan Dion, Si Playboy Penipu 15 Wanita ke Penjara

PPT Puspa yang menghimpun data dari laporan masyarakat, rumah sakit yang menangani korban kekerasan, serta data kepolisian, mengungkapkan ada tren peningkatan kasus dan jumlah korban.

Agus merinci, pada 2016 tercatat ada 19 korban kekerasan, 2017 ada 19 korban. Kemudian, pada 2018 meningkat dengan 33 korban, dan 2019 tercatat 35 korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com