Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita TBC di Jateng Capai 23.919 Jiwa, Tertinggi di Kabupaten Brebes

Kompas.com - 23/07/2020, 15:31 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat jumlah penderita tuberkulosis (TBC) di Jawa Tengah terhitung Januari hingga Juni 2020 mencapai 23.919 jiwa.

 

Sementara penderita TBC tertinggi di Jawa Tengah berada di wilayah Kabupaten Brebes yakni 1.840 penderita.

Kemudian menyusul Kabupaten Tegal sebanyak 1.500 penderita, Kabupaten Cilacap sebanyak 1.447 penderita, Kabupaten Banyumas sebanyak 1.334 penderita dan Kabupaten Kudus sebanyak 1.252 penderita.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan itu dapat menginfeksi segala usia, mulai dari balita hingga lansia.

"Jumlah penderita TBC di Jateng tergolong tinggi. Sejak triwulan kedua 2020 tercatat 23.919 penderita. Penyakit ini bisa menyerang segala usia," jelas Yulianto kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Jokowi: Indonesia Peringkat Ketiga Penderita TBC Tertinggi di Dunia

Berdasarkan pengelompokkan umur, penyakit TBC dapat menyerang usia 0 hingga 4 tahun sebesar 7 persen, 5 hingga 14 tahun sebesar 5,3 persen, 15 hingga 24 tahun sebesar 15,4 persen, dan 25 hingga 34 tahun sebesar 14,7 persen.

Selanjutnya, usia 35 hingga 44 tahun sebesar 15 persen, 45 hingga 54 tahun sebesar 16 persen, 55 hingga 60 tahun sebesar 15,9 persen dan usia di atas 60 tahun sebesar 11,2 persen.

"Jadi hampir merata presentasinya mulai dari nol tahun sampai lansia. Tapi rata-rata penderita di usia produktif," ungkapnya.

Yulianto menyebut proses penularan TBC juga mirip dengan penularan Covid-19 yakni melalui droplet atau percikan ludah.

"Antara TBC dan Covid-19 ini memang hampir mirip sama-sama penularannya lewat droplet infection lalu juga sama-sama menyerang organ paru-paru dan saluran pernafasan," katanya.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Pemudik di Wonogiri Meninggal karena TBC

Untuk itu, Yulianto menjelaskan upaya penanganan kasus TBC di Jateng dengan cara mendeteksi dini bagi orang yang pernah kontak erat dengan penderita TBC.

"Penanganan kasus TBC juga harus kita prioritaskan. Dengan deteksi dini temuan kasus TBC yang pernah kontak erat dengan penderita," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com