Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Kurban Jokowi Beratnya 1 Ton, Dimandikan Siang Hari agar Tak Masuk Angin

Kompas.com - 23/07/2020, 14:52 WIB
Hamzah Arfah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Presiden Jokowi memilih sapi milik peternak asal Kabupaten Gresik, dengan bobot 1,04 ton untuk kurban.

Sapi ini akan diserahkan ke Masjid Al Akbar, Surabaya, pada Hari Raya Idul Adha.

Sapi tersebut merupakan peranakan ongole berusia empat tahun berwarna putih milik Muhammad Sholeh (57), peternak asal Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik.

Sapi ini memiliki tinggi 159 sentimeter, panjang 186 sentimeter, serta lingkar dada 234 sentimeter.

"Survei itu dua bulan lalu dari Jakarta. Terus kemarin dikabari bahwa sapi saya dibeli Presiden," ujar Sholeh saat ditemui di kandang sapi miliknya, Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Dirawat seperti Anak Sendiri, Puang Tedong Sapi Kurban Jokowi Dipijat, Dimandikan, Diberi Pakan Favorit

Sebelumnya, sapi yang diternakkan Sholeh juga kerap dibeli oleh beberapa presiden sebelumnya.

"Kalau Pak Jokowi ini yang kedua. Pernah juga dibeli saat zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tiga kali, Ibu Megawati sekali," jelasnya.

Namun, pada Hari Raya Idul Adha tahun 2019 lalu, sapi yang diternakkan di kandang milik Sholeh 'absen' dibeli oleh presiden.

Tahun lalu sapinya dibeli oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Soekarwo.

Sholeh enggan menyebut harga sapi yang dibeli kepala negara

"Kalau soal itu rahasia, karena mulai dulu sejak sapi pertama dibeli oleh presiden itu saya enggak pernah bilang soal harga," tutur dia.

Perlakuan Khusus

Sholeh mengatakan, ada perlakuan khusus bagi sapi yang dibeli oleh Presiden Jokowi.

Termasuk pasokan makanan dan nutrisi sehingga dapat mencapai bobot ideal.

 

"Cuma yang dimakan sehari-hari itu protein-protein tinggi. Ada slamper (tumpi jagung), tepung kedelai, dan yang penting itu yang hijau-hijau (rumput segar)," kata Sholeh.

Baca juga: Sapi Kurban Jokowi di Lombok Capai 1,3 Ton, Penjual Tak Berani Kasih Nama

Dalam sehari, sapi tersebut diberikan makan sebanyak tiga kali. Dua kali makan dengan menu rumput hijau, sekali dengan menu makan berupa tepung kedelai dan slamper yang disebut Sholeh sebagai comboran.

Untuk menjaga kebersihan, Sholeh beserta karyawan yang membantunya biasa memandikan sapi setiap hari.

Biasanya dilakukan pada siang hari agar sapi tidak masuk angin.

"Risikonya sapi besar itu ya begitu. Kalau dimandikan terlalu sore atau malam itu biasa masuk angin. Begitu juga kalau terlalu pagi," jelasnya.

Sapi juga tidak dipisahkan dari sapi yang lain agar tidak stres. 

Rencananya, sapi yang dibeli Jokowi bakal dikirim ke Masjid Al Akbar di Surabaya pada H-1 pelaksanaan Hari Raya Idul Adha pada penghujung bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com