Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Duduk di Depan Mushala, Seorang Pria Ditembak dan Dianiaya

Kompas.com - 23/07/2020, 12:55 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Muslim (40), warga Jalan Sultan Agung, Kelurahan Satu Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan, tewas setelah diserang lima orang yang tak dikenal.

Muslim diserang dengan menggunakan senjata api serta senjata tajam.

Warga sekitar yang melihat kejadian itu sempat berupaya menolong Muslim yang terluka parah.

Baca juga: Petani Cianjur Sukses Panen Tanaman Asli Hutan Amazon

Namun, Muslim akhirnya tewas karena mengalami perdarahan hebat.

Feri (30) keponakan korban mengatakan, kejadian itu berlangsung begitu cepat.

Awalnya, dia bersama Muslim sedang duduk di depan Mushala Abadan.

Secara tiba-tiba, lima orang pelaku yang tak dikenal langsung datang dan menganiaya pamannya tersebut hingga tersungkur.

"Saya bilang kalian siapa, langsung mereka mengeluarkan pistol. Saya takut langsung kabur. Mereka menembak paman saya dua kali, setelah itu dianiaya pakai senjata tajam," kata Feri saat berada di Polsek Ilir Timur 2 Palembang, Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Mantan Model Diduga Lakukan Penipuan Arisan Online di Instagram

Menurut Feri, pelaku yang datang itu terlihat secara membabi buta menganiaya pamannya.

Ia hanya dapat melihat dari kejahuan saat kelima pelaku tersebut menghabisi nyawa korban secara sadis.

"Saya tidak bisa apa-apa, mereka semua bawa senjata. Saya cuma teriak minta tolong. Setelah paman saya tak sadarkan diri, mereka langsung kabur," ujar Feri.

Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Palembang AKBP Nuyono mengatakan, korban meninggal saat akan dibawa ke rumah sakit Pelabuhan.

Menurut Yon, polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan dengan memeriksa seluruh saksi di lokasi kejadian.

Polisi mendapatkan barang bukti berupa dua selongsong peluru yang sempat ditembak oleh para pelaku.

"Olah TKP juga sudah dilakukan, sekarang masih dalam penyelidikan," kata Yon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com