Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Siswa di Jateng Soal Belajar Daring, Mulai Sulit Sinyal hingga Tak Ada Kuota

Kompas.com - 23/07/2020, 09:00 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah pelajar yang bersekolah di beberapa daerah di Jawa Tengah mengeluhkan metode pembelajaran dengan menggunakan sistem daring di tengah pandemi Covid-19.

Siswa kelas 12 SMAN 2 Wonosobo, Ricky Aditya bercerita ada rekannya yang terpaksa pulang kampung di kawasan pegunungan karena tidak ada sekolah offline atau tatap muka lagi.

Namun, ketika pembelajaran online secara daring diberlakukan, kata dia, rekannya itu tidak terkoneksi karena kesulitan akses jaringan internet.

"Kami kirim pesan lewat WA juga tidak nyambung. Akhirnya pihak sekolah mendatangi rumahnya di kawasan pegunungan di Kledung. Sinyalnya ternyata sulit. Pihak sekolah kemudian membantu agar teman kami bisa tetap mengikuti pelajaran secara online itu. Saat test akhir semester, teman kami boleh datang ke sekolah untuk mendapatkan soal," katanya dalam acara Bincang Santai Bareng Media berlabel Curhat Anak Jawa Tengah di Masa Pandemi" yang digelar secara zoom meeting, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Mengintip Cara Anak SD di Desa Miskin Jaringan Internet Saat Pembelajaran Daring

Senada dengan Siswa SMK N 1 Brebes, Foresta Arbar Ramadhan. Dia mengungkapkan banyak rekannya yang tidak memiliki kuota untuk akses internet.

"Beruntung beberapa instansi menyediakan tempat untuk nongkrong para pelajar yang ada WiFi-nya. Kami bisa belajar secara online di tempat itu," ujarnya.

Kisah lain muncul dari siswa MAN 2 Banyumas Muhammad Meizar berkaitan dengan momen kelulusannya.

"Saya menjadi panitia wisuda kelulusan. Ternyata semua batal. Padahal rencana sudah kami susun. Momen bersejarah itu tidak kami dapatkan," tuturnya.

Menurutnya, pembelajaran lewat tatap muka lebih mengena ketimbang sistem daring.

Sebab, dengan belajar secara tatap muka dapat membentuk kepribadian dan karakter siswa.

"Itu para pembentukan karakter. Lebih mengena bila bertatap muka. Masuk sekolah bisa terlambat, bisa mendapatkan sanksi yang jelas sebelum ada pandemi. Namun ketika sistem daring, terlambat sanksinya apa juga tidak tahu," katanya.

Baca juga: Siswa MTs di Bulukumba Pinjam Ponsel Teman untuk Ikuti KBM Daring

Meskipun begitu, kata dia, ada kelebihan dalam pembelajaran sistem daring yakni para siswa bisa belajar langsung ke orangtua.

Para orangtua itu yang kemudian membimbing anak-anaknya, menerapkan tanggung jawab untuk mengikuti sistem pembelajaran jarak jauh secara online tersebut.

Ketua Forum Anak Jawa Tengah Amelia Adiputri Diansari menyebut sekitar 20 hingga 25 persen para pelajar di Jawa Tengah tidak memiliki akses layanan Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau sistem daring.

Data itu diperoleh dari hasil survei tertutup yang dilakukan Forum Anak Jateng dengan responden 590 pelajar di Jawa Tengah yang dilakukan setelah muncul pandemi Covid-19 yang mengharuskan para pelajar mengikuti sistem pembelajaran secara daring.

"Masalah yang muncul mulai dari siswa tidak memiliki telepon selular untuk mengakses internet karena faktor kekurangan ekonomi orangtuanya. Selain juga karena sulitnya sinyal di tempat tinggalnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com