Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Viral Warga Jual Tanah dan Pembeli Dapat Nikahi Adik Ipar, Ini Faktanya

Kompas.com - 23/07/2020, 04:27 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Unggahan pemilik akun bernama Aris di media sosial Facebook pada Selasa (21/7/2020) mendadak viral.

Pasalnya, dalam unggahan itu sang pemilik akun yang berencana menjual sebidang tanahnya seharga Rp 100 juta juga mempersilakan pembeli untuk mempersunting adik iparnya jika berjodoh.

Akibat unggahan tersebut, warganet memberikan komentar yang beragam.

Berikut ini sejumlah fakta dari penelusuran Kompas.com:

Isi unggahan

Setelah dilakukan penelusuran, pemilik akun Aris tersebut diketahui bernama asli Aris Sofiyanto, warga Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Dalam unggahannya pada Selasa itu, Aris menawarkan sebidang tanah miliknya untuk dijual seharga Rp 100 juta.

Tak hanya itu, Aris juga turut mengunggah foto adik iparnya bernama Dewi Rosalia Indah.

Dalam keterangannya, pembeli tanah juga dipersilakan mempersunting adik iparnya tersebut jika memang berjodoh.

"Dijual sebidang tanah seluas 72 meter persegi, lokasi Perum Griya Taman Bahagia (GTB) Gondangmanis, Kudus. Akses Jalan 5 meter paving. Harga 100 Juta Net. NB : Bagi pembeli apabila berjodoh dapat memperistri adik saya, kebetulan sedang mencari pendamping hidup yang serius," tulis Aris dalam unggahannya.

Mengetahui unggahan itu, tak sedikit warganet yang memberi komentar.

Salah satunya adalah pemilik akun Bunkuz Letem. Dalam komentarnya, ia menuliskan, "Iki lho investasi dunyo akhirat."

Baca juga: Warga Kudus Jual Tanah Seharga Rp 100 Juta, Pembeli Boleh Nikahi Adik Iparnya

Pengakuan pemilik akun

Saat dilakukan konfirmasi Kompas.com, Aris mengaku sengaja membuat unggahan tersebut, selain karena hendak menjual tanahnya, juga ingin membantu adik iparnya.

Sebab, adik iparnya yang bernama Dewi tersebut saat ini sedang mencari pasangan hidup yang serius setelah bercerai dari suaminya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa maksud unggahan tersebut kalau memang berjodoh dan bukan dalam bentuk bonus kepada sang pembeli tanah.

"Benar saya yang mem-posting unggahan itu. Untuk pembeli tanah yang berjodoh bisa memperistri adik ipar saya. Berjodoh lho yang benar, bukan berbonus," kata Aris saat dihubungi, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Ibunya Dipiting Waktu Rio Dikeroyok Tetangganya hingga Tewas

Dapat izin adik ipar

Sementara itu, Dewi Rosalia Indah saat dikonfirmasi mengatakan bahwa unggahan kakaknya tersebut sudah mendapat izin darinya.

Meski demikian, jika sang pembeli hanya ingin membeli tanah tanpa harus meminangnya juga tidak dipersoalkan.

Sebab, dirinya sedang mencari pasangan hidup yang dapat diajak untuk berumah tangga secara serius.

Setelah unggahan itu viral, Dewi mengaku sudah ada orang dari Malaysia dan Singapura yang hendak melamarnya.

Namun, niat mereka ia tolak karena dianggap belum saling kenal.

"Saya pun enggak mau karena belum kenal, yang pasti kalau ada yang beli tanah, kita kenalan dulu dan tidak langsung diajak nikah. Saya kan sudah dua kali gagal menikah, sehingga ingin mencari pasangan yang baik mau mencintai dan menerima saya apa adanya," kata Dewi.

Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com