Efan menuturkan, setelah sekian lama diupayakan, akhirnya dokumentasi foto dan video orangutan betina beranak kembar tersebut berhasil didapat.
Meski pada saat didokumentasikan Efan dan tim mengalami kesulitan karena hujan yang mengguyur, kualitas foto dan video yang didapat diakuinya cukup baik untuk bahan pengamatan dan publikasi.
Efan juga menerangkan, Linda, sang induk, tampaknya tidak begitu diterima orangutan lain yang setiap hari muncul di feeding station Resort Pesalat.
Baca juga: Anak Orangutan Tapanuli Masuk Perkampungan, Ditemukan Warga dalam Kondisi Lemah
Namun, kedua bayi kembar Linda terlihat sehat dan tumbuh dengan baik.
Perihal penerimaan orangutan lain, Efan mengakuinya sebagai salah satu kendala dalam upaya untuk memberi suplemen bagi Linda dan kedua bayinya.
"Hal ini kemungkinan dikarenakan jarang sekali ditemukan orangutan yang menggendong dua bayi sekaligus, sehingga Linda seperti terasingkan," ujar Efan seraya memastikan staf di lokasi ini memberikan pakan tambahan secara terpisah untuk ketiganya.
Hanya Berpeluang 1,2 Persen
Terpisah, Plt Kepala Balai TNTP Eko Susanto menyebut informasi tentang orangutan yang melahirkan bayi kembar sungguh mengembirakan.
Baca juga: Hutan Dirambah Jadi Perkebunan, Orangutan Makan Tanaman Petani
Sebab, kejadian serupa tidak banyak terekam.
"Alam selalu beregenerasi meski di kondisi pandemi seperti saat ini. Ini membuktikan bahwa Taman Nasional Tanjung Puting memainkan peran penting bagi keberlangsungan hidup orangutan," ujar Eko.
Peluang terjadinya peristiwa kelahiran bayi kembar orangutan, khususnya orangutan Kalimantan, hanya 1,2 persen.