Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Cara Anak SD di Desa 'Miskin Jaringan Internet' Saat Pembelajaran Daring

Kompas.com - 22/07/2020, 18:12 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Saat Kompas.com berkunjung ke rumahnya, terdapat 5 anak SDN Marmoyo yang sedang belajar bersama di ruang depan.

Selain sejumlah buku pelajaran sekolah, di tengah-tengah kelima anak kelas 2 SDN Marmoyo tersebut terdapat sebuah ponsel yang dipegang dan dipantau secara bergantian.

"Belajar di sini karena tidak punya HP. Ini miliknya Adam (anak Sumandi)," ungkap Karin, salah satu murid SDN Marmoyo, saat belajar bersama teman-temannya di rumah Sumandi.

Dilarang kunjungi murid

Kepala SDN Marmoyo, Liwon mengatakan, pembelajaran dengan sistem daring sudah diterapkan sejak beberapa bulan lalu, semenjak berlangsungnya pandemi Covid-19.

Pada awal masuk tahun ajaran baru, ungkap dia, sekolah sempat merumuskan pembelajaran daring dilengkapi kunjungan guru kepada kelompok di rumah salah satu siswa.

Rumusan itu disusun setelah otoritas pendidikan melarang sekolah di Kabupaten Jombang menggelar belajar dengan tatap muka di sekolah.

Untuk memudahkan dan efektivitas, para guru membagi kelompok sesuai kelas dan jarak antar-rumah murid.

Namun, lanjut dia, kebijakan terbaru melarang adanya murid belajar secara berkelompok dan hanya mengizinkan pembelajaran secara daring untuk masing-masing siswa.

"Sebenarnya kami sudah membagi kelompok anak-anak untuk dikunjungi. Tetapi sebelum dijalankan, muncul kebijakan baru yang melarang anak-anak berkumpul untuk belajar," kata Liwon.

Baca juga: Sekda Positif Covid-19, Seluruh Pegawai Pemkab Jombang Jalani Rapid Test

Meski dilarang belajar dengan berkelompok, Liwon tak memungkiri jika anak didiknya tetap berkumpul bersama teman-temannya selama pelajaran berlangsung.

Terbatasnya akses internet serta minimnya warga Desa Marmoyo yang memiliki ponsel, membuat pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak.

"Kami menyadari situasi ini. Oleh karena itu kami selalu mewanti-wanti para orangtua agar terus memantau anak-anaknya masing-masing," ujar Liwon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com