Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Janda di Samarinda Pendamping Korban Kekerasan Seksual

Kompas.com - 22/07/2020, 18:00 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Selama memegang komunitas ini, Rina bersama rekan-rekannya mendampingi banyak kasus kekerasan anak dan perempuan.

“Ada kasus pencabulan, pemerkosaan, penganiayaan anak dan perempuan, ada juga yang tak bisa ketemu dengan anak karena cerai, tidak dinafkahi mantan suami dan macam-macam kasus lainnya,” terang dia.

Selama mendampingi kasus-kasus tersebut, kelompok ini tak pernah memungut biaya sepeser pun. Pendanaan para relawan ini rata-rata didapat dari para donor.

Baca juga: Divonis 1,5 Tahun pada April, Dosen Pelaku Kekerasan Seksual Kembali Muncul di Kampus

Selain Rina, pengalaman sama juga dialami Ratnasari Tri. Janda satu anak ini bahkan pernah jadi korban pemerkosaan.

“Saya pernah jadi korban pemerkosaan waktu usai saya sekitar 13 tahun. Kejadian sampai saat ini saya tidak pernah cerita ke orangtua termasuk keluarga saya. Tapi sangat membekas jadi seperti dendam begitu,” ungkap perempuan yang kini usia 43 tahun ini.

Pengalaman itu, membuatnya sangat peka dengan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
Alasan itu pula membuat dirinya bergabung di TRC-PPA Kaltim.

“Saya minta perempuan di mana pun yang alami kekerasan jangan diam. Jangan takut cerita, itu bukan aib. Pengalaman saya dulu, saya takut cerita karena aib dan itu kekeliruan terbesar saya,” terang dia.

Baca juga: Pusat Kajian Gender UGM: Kekerasan Seksual Dianggap Tak Terlalu Penting, Bahkan Ditoleransi

Selama bergabung di TRC-PPA, perempuan dengan sapaan Nana ini, mengaku menemukan banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak yang justru dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti ayah ke anak, paman keponakan dan lain-lain.

“Kasus semacam ini seperti kekerasan seksual baru yang angkanya cukup tinggi. Anak dan perempuan punya ancaman besar di sekitar mereka,” terang dia.

Nana kini ditunjuk sebagai Humas TRC-PPA Kaltim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com