Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Anak yang Pemulasaraannya Pakai Protokol Infeksius Negatif Corona

Kompas.com - 22/07/2020, 11:55 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Jubir Pelaksana Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto menegaskan, hasil tes swab anak yang meninggal di RSUD Tongas negatif Covid-19.

Menurut Anang, anak tersebut diketahui negatif Covid-19 setelah dites swab menggunakan peralatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

”Dites swab sekali, negatif. Hasil tes swabnya keluar setelah dia meninggal dunia,” kata Anang, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Anang menambahkan, anak tersebut meninggal saat dirawat di RSUD Tongas, dan berasal dari Desa Semendi, Kecamatan Tongas.

Baca juga: Viral, Video Warga Demo Tak Terima Pemulasaraan Anak Bak Pasien Corona

 

RSUD Tongas selama ini menjadi rujukan bagi pasien PDP maupun positif Covid-19.

Sejumlah warga beberapa waktu lalu melakukan demo ke RSUD karena tidak terima pemulasaraan menggunakan protokol infeksius.

Dari kejadian itu, Anang berharap kepada masyarakat agar paham mengenai penanganan tim satgas Covid-19 terhadap pasien infeksius.

Tim medis mengambil risiko terburuk dalam menangani pasien yang meninggal, apalagi hasil tes swabnya belum keluar.

”Kalau hasil tes swabnya negatif, mungkin tidak masalah. Tapi kalau ternyata positif, itu risikonya sangat besar. Maka dari itu, tim RSUD Tongas menggunakan protokol infeksius saat menangani jenazah anak tersebut di RSUD Tongas. Itu sudah sesuai undang-undang wabah. Toh, penanganan tim medis kepada anak tersebut sudah sesuai syariat Islam dan mendapatkan persetujuan dari Majelis Ulama Indonesia. Shalatnya juga bisa digelar secara ghaib,” tutur Anang.

Kepala Dinas Kesehatan tersebut juga berharap kejadian serupa tidak terulang.

Sebab, tim medis tidak ingin warga tertular gara-gara memaksa membawa jenazah yang suspect atau PDP, kendati belum pasti terkena corona karena menunggu hasil swab.

Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan puluhan warga berunjuk rasa di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo, viral di media sosial Facebook.

Baca juga: Satu Pedagang di Gorontalo Tak Patuh Protokol Kesehatan, Satu Pasar Ditutup

Video itu diunggah oleh akun Richardoe Halim Maulana Ahmad di grup Facebook Info Masyarakat Probolinggo.

Dalam unggahannya, akun tersebut menulis terjadi aksi demo di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo, karena anak kecil dari Desa Semendi, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo sedang sakit, oleh pihak rumah sakit 'dipositifkan' corona.

Para keluarga, lanjut akun itu, dan penduduk desa tidak terima atas tindakan rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com