PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Jubir Pelaksana Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto menegaskan, hasil tes swab anak yang meninggal di RSUD Tongas negatif Covid-19.
Menurut Anang, anak tersebut diketahui negatif Covid-19 setelah dites swab menggunakan peralatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
”Dites swab sekali, negatif. Hasil tes swabnya keluar setelah dia meninggal dunia,” kata Anang, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).
Anang menambahkan, anak tersebut meninggal saat dirawat di RSUD Tongas, dan berasal dari Desa Semendi, Kecamatan Tongas.
Baca juga: Viral, Video Warga Demo Tak Terima Pemulasaraan Anak Bak Pasien Corona
RSUD Tongas selama ini menjadi rujukan bagi pasien PDP maupun positif Covid-19.
Sejumlah warga beberapa waktu lalu melakukan demo ke RSUD karena tidak terima pemulasaraan menggunakan protokol infeksius.
Dari kejadian itu, Anang berharap kepada masyarakat agar paham mengenai penanganan tim satgas Covid-19 terhadap pasien infeksius.
Tim medis mengambil risiko terburuk dalam menangani pasien yang meninggal, apalagi hasil tes swabnya belum keluar.
”Kalau hasil tes swabnya negatif, mungkin tidak masalah. Tapi kalau ternyata positif, itu risikonya sangat besar. Maka dari itu, tim RSUD Tongas menggunakan protokol infeksius saat menangani jenazah anak tersebut di RSUD Tongas. Itu sudah sesuai undang-undang wabah. Toh, penanganan tim medis kepada anak tersebut sudah sesuai syariat Islam dan mendapatkan persetujuan dari Majelis Ulama Indonesia. Shalatnya juga bisa digelar secara ghaib,” tutur Anang.
Kepala Dinas Kesehatan tersebut juga berharap kejadian serupa tidak terulang.
Sebab, tim medis tidak ingin warga tertular gara-gara memaksa membawa jenazah yang suspect atau PDP, kendati belum pasti terkena corona karena menunggu hasil swab.
Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan puluhan warga berunjuk rasa di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo, viral di media sosial Facebook.
Baca juga: Satu Pedagang di Gorontalo Tak Patuh Protokol Kesehatan, Satu Pasar Ditutup
Video itu diunggah oleh akun Richardoe Halim Maulana Ahmad di grup Facebook Info Masyarakat Probolinggo.
Dalam unggahannya, akun tersebut menulis terjadi aksi demo di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo, karena anak kecil dari Desa Semendi, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo sedang sakit, oleh pihak rumah sakit 'dipositifkan' corona.
Para keluarga, lanjut akun itu, dan penduduk desa tidak terima atas tindakan rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.