Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Kreativitas Mahasiswa di Maumere, Mengolah Daun Kelor Jadi Mi

Kompas.com - 22/07/2020, 10:40 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa dan mahasiswi Muhammadiyah Maumere yang melaksanakan KKN di Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT, mengolah daun kelor menjadi mi. 

Nuru Sakimah, koordinator mahasiswa mengatakan, mereka mengolah daun kelor menjadi mi itu sebagai upaya mendukung ekonomi kreatif masyarakat di Desa Geliting.

Nurul mengatakan, daun kelor adalah potensi desa yang harus dikembangkan dengan baik. 

Selama ini, daun kelor hanya dimanfaatkan untuk jadi sayur-sayuran biasa. 

Baca juga: Cicipi Teh Tarik Daun Kelor Buatan Siswi SMK Banjarnegara, Bisa Tangkal Corona

Mengolah daun kelor jadi mi ini adalah inovasi baru. Sehingga, daun kelor yang diolah menjadi mi bisa memberi nilai lebih bagi masyarakat desa.

"Jika mi dari daun kelor ini terus dikembangkan dengan baik dari kemasan sampai pemasarannya, pasti laku terjual di pasaran. Kalau dikemas bagus, mi kelor ini pasti punya nilai jual tinggi," ungkap Nurul, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (22/7/2020). 

Nurul mengaku, sangat bangga bisa membagikan ilmu terkait mengolah daun kelor jadi mi kepada masyarakat, kususnya para ibu di Desa Geliting. 

Nurul berharap, mi kelor terus dikembangkan masyarakat dan pemerintah Desa Geliting. 

"Kami bangga sudah bisa berbagi ilmu kepada ibu-ibu di Desa Geliting. Semoga apa yang sudah kami berikan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Nurul.

Kepala Desa Geliting, Makarius Oskar, mengapresiasi inovasi baru mi kelor yang dibuat para mahasiswi IKIP Muhammadiyah Maumere tersebut. 

Oskar mengatakan, selama ini, masyarakat hanya mengetahui daun kelor diolah jadi sayur biasa. Padahal, daun kelor juga bisa diolah jadi mi.

Baca juga: KLB DBD Diperpanjang, RSUD Maumere Kekurangan Dokter dan Ruangan

"Tentu kami dari pemerintah desa sangat mendukung inovasi dan kreativitas adik-adik mahasiswa mendukung ekonomi kreatif masyarakat. Tentu, ilmu yang sudah dibagikan akan kami kembangkan terus," kata Oskar. 

Oskar menambahkan, daun kelor adalah salah satu potensi desa yang harus dikembangkan. 

Jadi, inovasi baru dari para mahasiswa merupakan momen pemerintah dan masyarakat desa memanfaatkan potensi yang ada. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com