Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jambi Diminta Hentikan Aktivitas Belajar Tatap Muka Murid SD

Kompas.com - 22/07/2020, 08:54 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


JAMBI, KOMPAS.com - Orangtua murid dan Dewan Pendidikan Provinsi Jambi meminta Wali Kota Jambi untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dasar (SD).

"Kita minta siswa SD belajar daring dulu. Belum bisa belajar tatap muka sekarang. Kota ini zona kuning, kan ada kasus reaktif," kata Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jambi Mukhtar Latif, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Sultan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat Wafat

Mukhtar meminta Wali Kota Jambi patuh dengan panduan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di mana daerah dengan status zona kuning Covid-19 belum boleh menggelar sekolah tatap muka.

Selain itu, murid SD seharusnya masuk pada September 2020.

Menurut Mukhtar, kebijakan pemerintah harus memproteksi masyarakat, terutama anak-anak dari penularan penyakit.

Risiko penularan akan lebih tinggi bagi anak-anak saat beraktivitas di luar rumah.

Baca juga: Istri Berhubungan Seks, Suami Menonton, Merekam dan Terkadang Ikutan

Hal senada disampaikan Titas yang merupakan orangtua siswa.

Menurut dia, anak-anak belum bisa berpikir komprehensif, apalagi mengenai mitigasi risiko dan adaptasi terhadap bencana.

"Anak saya belum boleh sekolah, belajar daring saja di rumah, karena sulit dipantau kalau di sekolah," kata pria yang juga guru SMP di Kabupaten Muaro Jambi ini.

Baca juga: Detik-detik Seorang Pria di Cianjur Tewas Digigit Ular Kobra

Dia meyakini sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Tetapi para murid bisa tidak patuh dengan aturan menjaga jarak.

"Mereka kalau main kan bisa lupa sama jaga jarak. Bisa jadi saling tukar masker. Namanya juga anak-anak," kata Titas.


Dia berharap aktivitas di sekolah dihentikan dulu sampai kondisi benar-benar aman, atau menunggu hingga Jambi zona hijau Covid-19.

Sementara itu, Kepala SDN 47 Kota Jambi Ansori membantah informasi dari Satuan Tugas Covid-19 Kota Jambi mengenai guru SDN 47 Kota Jambi yang diduga terjangkit virus corona.

"Suami guru di SDN 47 yang reaktif rapid test itu tidak benar. Hanya saja suami dari guru tersebut sudah diambil uji swab dan kini masih menunggu hasil," kata Ansori.

Dia menjelaskan bahwa memang ada orangtua murid di SDN 47 Kota Jambi yang positif Covid-19 dari klaster karyawan Petrochina.

Pasien tersebut sekarang sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Raden Mattaher, Jambi.

Ansori melakukan penelusuran terhadap siswa SDN 47 Kota Jambi. Hasilnya, ada 8 orangtua siswa yang bekerja di Petrochina.

Salah satunya yang telah dinyatakan positif dan sudah dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com