KOMPAS.com - Gedung kantor pusat beserta sejumlah fasilitas kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditutup sementara sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.
Hal tersebut dilakukan seusai satu pimpinan UNS Solo dinyatakan positif Covid-19.
Setelah acara berlangsung, dia mendapatkan informasi bahwa ada delapan orang dari rombongan tamu yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari situlah Jamal dan sejumlah jajarannya yang menghadiri acara itu menjalani tes swab.
"Kami sore mendapatkan informasi dari humas bahwa delapan orang dari kementerian itu ternyata dinyatakan positif Covid-19. Kami segera melakukan konsolidasi dengan teman-teman agar yang ikut satu hotel segera untuk tes swab," ungkapnya dalam jumpa pers secara daring di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/7/2020).
Hasil tes swab kemudian keluar dengan hasil seluruhnya negatif.
Baca juga: Salah Satu Pimpinan Positif Covid-19, Kantor Pusat UNS Solo Tutup 3 Hari
Tes swab kemudian menyasar kepada seluruh jajaran pimpinan kampus.
Secara mengejutkan, salah satu pimpinan UNS dinyatakan positif Covid-19.
Namun, Jamal tidak membeberkan identitas ataupun jabatan pimpinan yang dimaksud.
"Pada Minggu malam kami memperoleh informasi bahwa ada salah satu pimpinan yang hasil swab-nya itu positif," kata dia.
Baca juga: Sederet Cerita Mereka yang Jalani Belasan hingga Puluhan Kali Tes Swab Covid-19
Dikutip dari TribunSolo.com, anak, istri, hingga sopir pimpinan tersebut telah di-swab dan hasilnya negatif.
Namun, hasil swab salah satu anaknya yang bekerja di rumah sakit masih belum keluar.
"Kami belum mendapat informasi komplet karena salah satu anaknya, hasilnya belum kita peroleh," kata Jamal.
Baca juga: Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan Uang Damai dan Mengungsi ke Pulau Lain
Pihak kampus kemudian memutuskan untuk menutup kantor pusat atau gedung rektorat dan sejumlah fasilitas kampus.
"Karena itu, kami mengambil langkah cepat yang berupa pada saat Senin pagi kantor pusat, auditorium, rumah dinas, serta tempat-tempat yang disinggahi itu dilakukan penyemprotan disinfektan," kata dia.
Di kantor pusat, kata Jamal, tidak boleh ada aktivitas kecuali benar-benar penting.
Rektor pun mengaku harus berkantor di tempat lain selama beberapa hari ke depan.
"Kami mengambil kebijakan tiga hari Senin, Selasa, Rabu, atau bahkan sampai Kamis itu kantor pusat kami lockdown. Hanya orang-orang tertentu yang bisa ke kantor pusat," kata dia.
Mulai Senin kemarin, UTBK memasuki gelombang kedua.
"Saya akui bahwa sekarang ini mulai tanggal 20 sampai 29 Juli 2020 ada gelombang kedua tes SBMPTN dengan sistem UTBK," kata Jamal dikutip dari TribunSolo.com.
Namun, dengan adanya pimpinan yang positif Covid-19, pihak kampus melakukan pengetatan di akses masuk.
Hanya peserta UTBK yang boleh masuk. Itu pun wajib melalui pengecekan protokol kesehatan.
Bagi peserta dari luar kota, Jamal mensyaratkan mereka harus membawa surat keterangan sehat.
"Dari luar kota eks Karesidenan Surakarta, maka harus ada izin khusus, yaitu surat kesehatan, tapi kalau Solo dan sekitarnya tidak," tambahnya.
"Kalau tidak ada, kami tidak bisa melayani," tegas dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian), Tribunsolo.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.