Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ibu dan Anak Kandung Berhubungan Badan | Viral Foto Pertemuan Pertama Jokowi dan Sri Mulyani

Kompas.com - 22/07/2020, 05:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga Kota Bitung, Sulawei Utara dihebohkan dengan RT (51) seorang ibu rumah tangga yang berhubungan dengan anak kandungnya TP (26).

Mirisnya perbuatan mereka diketahui oleh anak perempuan RT yang juga adik TP.

Sementara itu di Solo, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat keduanya belum menjadi pejabat negara viral di Facebook.

Foto tersebut itu diunggah Mayor Haristanto di akun Facebook-nya pada Selasa (14/7/2020) pukul 06.33 WIB.

Dokumentasi itu secara tidak sengaja ditemukan kembali saat Mayor sedang membersihkan tumpukan barang di gudangnya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian para pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Ibu dan anak kandung berhubungan badan

Ibu dan anak yang diduga melakukan hubungan badan diamankan polisiTRIBUN MANADO/CHIRSTIAN WAYONGKERE Ibu dan anak yang diduga melakukan hubungan badan diamankan polisi
RT (51) seorang ibu rumah tangga di Kota Bitung, Sulawesi Utara diduga berhubungan badan dengan anaknya TP (26).

Perbuatan tersebut diketahui anak perempuan RT yang juga adik TP.

Kejadian tersebut terbongkar pada Minggu (19/7/2020) malam. Saat diamankan mereka mengaku melakukan hubungan badan karena mabuk.

Padahal mereka melakukan hubungan tersebut atas dasar suka sama suka.

Walaupun mereka sempat diamankan di kantor polisi, pihak pemerintah setempat tidak meneruskannya ke jaur hukum.

Namun mereka dilarang untuk tinggal di kampung tersebut.

Kapolsek Maesa Kompol Elia Maramis mengatakan, anak yang berhubungan badan dengan ibunya tersebut bekerja sebagai pelaut. Ayahnya juga bekerja menjadi pelaut.

"Saya sudah konfirmasi ke ayah mereka, katanya baru akan pulang bulan Desember," ungkapnya.

Baca juga: Fakta Ibu dan Anak di Bitung Berhubungan Badan, Mengaku Mabuk, Dipergoki Anak Perempuannya

2. Foto Jokowi pertama kali bertemu Sri Mulyani

Foto pertemuan pertama Jokowi dan Sri Mulyani dalam seminar ekonomi 1998 di Solo, Jawa Tengah.Dokumentasi pribadi Mayor Haristanto Foto pertemuan pertama Jokowi dan Sri Mulyani dalam seminar ekonomi 1998 di Solo, Jawa Tengah.
Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat keduanya belum menjadi pejabat negara viral di Facebook.

Foto tersebut diunggah Mayor Haristanto di akun Facebook-nya pada Selasa (14/7/2020) pukul 06.33 WIB.

Dokumentasi itu secara tidak sengaja ditemukan kembali Mayor saat sedang membersihkan tumpukan barang di gudangnya.

Menurut Mayor foto itu diambil saat berlangsungnya satu seminar ekonomi yang diselenggarakan Forum Bisnis (Forbis) Surakarta di Gedung Grha Wisata Niaga Surakarta pada Jumat (14/8/1998).

Sri Mulyani diundang sebagai narasumber pakar ekonomi dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI).

Moderator seminar adalah pengusaha nasional sekaligus humorolog Jaya Suprana.

Menurut Mayor, seminar ekonomi diselenggarakan Forbis Surakarta setelah kerusuhan 1998. Seminar tersebut disponsori oleh Jokowi yang saat itu masih menjadi pengusaha kayu.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Pertemuan Pertama Jokowi dan Sri Mulyani yang Viral

3. Pencemaran nama baik RS Wiyung di Suarabaya

Viral sebuah kicauan di Twitter yang menuding rumah sakit di Surabaya ngotot menyebut seseorang terjangkit Covid-19.Tangkapan layar Viral sebuah kicauan di Twitter yang menuding rumah sakit di Surabaya ngotot menyebut seseorang terjangkit Covid-19.
Viral sebuah kicauan di Twitter yang menuding rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur, ngotot menyebut seseorang terjangkit Covid-19.

Dalam unggahan tersebut ada percakapan yang menyebutkan bahwa Rumah Sakit Wiyung merekayasa hasil tes untuk mendapatkan dana bantuan Rp 200 juta dari pemerintah.

Dalam percakapan tersebut juga menuding rumah sakit mendapatkan uang ratusan juta rupiah dengan beberapa cara lain.

Saat dikonfirmasi, Humas Rumah Sakit Wiyung Surabaya, Angelia Merry, mengaku bingung dengan kicauan tersebut.

"Kalau benar pasien Rumah Sakit Wiyung, namanya siapa, di situ tidak dijelaskan. Kami juga butuh membuka komunikasi langsung jika itu memang pasien kami," ujar dia.

Angelia mengatakan tidak bisa menjawab tuduhan akun tersebut karena sampai saat ini belum bisa mengonfirmasi pasien yang dimaksud.

Manajemen rumah sakit masih mempelajari apakah perlu untuk melaporkan pemilik akun tersebut ke pihak berwajib.

"Jika yang dimaksud adalah Rumah Sakit Wiyung, maka itu sudah masuk pencemaran nama baik," ujarnya.

Baca juga: Viral, Tudingan RS di Surabaya Labeli Pasien Positif Covid-19, Manajemen: Pencemaran Nama Baik

4. Makamkan mayat yang ternyata anak kandung

Antariksa (tengah) berdoa bersama di makam anaknya surya di TPU Sapuro, Kota Pekalongan Jawa Tengah.Kompas.com/Ari Himawan Antariksa (tengah) berdoa bersama di makam anaknya surya di TPU Sapuro, Kota Pekalongan Jawa Tengah.
Antariksa, pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan di Dinas Sosial Pekalongan, memakamkan jasad temuan warga tanpa identitas di TPU Sapuro, Pekalongan.

Mayat terbut adalah korban pembunuhan

Tiga bulan kemudian baru ia mengetahui jika mayat tersebut adalah anaknya S (15) yang hilang seka 18 April 2020 lalu.

S dibunuh rekannya sendiri NK (17) dan motor miliknya dibawa kabur.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal 24 April 2020. Tugas saya kan sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas."

Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung. Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Dia menambahkan, pada saat jenazah itu dimandikan dan dishalatkan, dia terus teringat pada S.

Baca juga: Sedih, Pekerja Sosial Ini Makamkan Jasad Tanpa Identitas,Ternyata Anak Kandungnya Sendiri

5. Bobol 3 bank dan kuras Rp 300 juta

ilustrasi uang digitalShutterstock ilustrasi uang digital
Dua pria di Sumatera Selatan membobol tiga bank di tiga daerah dan menguras Rp 300 juta. Tindakan tersebut mereka lakukan sejak tahun 2018 lalu

Dua pria tersebut adalah i Aziz Kunadi (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan Mujianto (34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu,

Aksi pertama kali dilakukan para pelaku pada tahun 2018 lalu tepatnya di BPD Lampung senilai Rp 70 Juta.

Kemudian Bank Sultra di Kendari dengan total kerugian Rp 120 juta dan terakhir Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Saat melakukan aksinya, Azis memalsukan dokumen penting sedangkan Mujianto mencari struk di setiap ATM. Mereka juga memalsukan identitas pemilik aslinya.

"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM. Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan. Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi.

Baca juga: 2 Pria yang Bobol 3 Bank dan Kuras Rp 300 Juta dengan Manfaatkan Sampah Struk ATM Sudah Beraksi Sejak 2018

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani, Achmad Faizal | Editor: Candra Setia Budi. Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com