Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Calon Petahana dan Adik Menaker di Pilkada Mojokerto, Ini Alasan PDI-P

Kompas.com - 21/07/2020, 20:22 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - PDI-Perjuangan mengusung Titik Masudah sebagai calon wakil bupati Mojokerto, mendampingi calon petahana Pungkasidi. Titik merupakan adik kandung Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI-P Jawa Timur Deni Wicaksono mengatakan, ada beberapa alasan politik dalam mengusung adik Menteri Ida Fauziyah itu.

Baca juga: Gugus Tugas Dihapus, Risma Bentuk Tim Baru untuk Tangani Covid-19 di Surabaya

"Pasangan Pungkasiadi-Titik Masudah di Kabupaten Mojokerto adalah perpaduan nasionalis-religius. Kami menilai format ini efektif mewakili kultur daerah setempat," kata Deni saat dikonfirmasi, Selasa (21/7/2020) sore.

Menurutnya, Pungkasidi yang merupakan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Mojokerto dianggap sebagai representasi nasionalis.

"Sementara Titik Masudah adalah representasi kelompok religius dalam hal ini Nahdatul Ulama. Beliau adalah aktivis Fatayat NU," jelasnya.

Apalagi, kata Deni, Titik merupakan keluarga dekat Menteri Ida Fauziyah yang memiliki popularitas dan basis massa di Mojokerto.

"Jadi figur Titik Masudah ini daya ungkit suaranya luar biasa di Mojokerto," terangnya.

Pasangan Pungkasidi-Titik Masudah sudah mengantongi rekomendasi dari PDI-P.

Surat dukungan resmi itu diberikan di Kantor DPP PDI-P Jawa Timur pada Jumat (17/7/2020).

Selain PDI-P, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga memberi sinyal medukung pasangan Pungkasidi-Titik Masudah.

"Mudah-mudahan, mohon doanya saja," kata Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPW PKB Jawa Timur Fauzan Fuadi saat dikonfirmasi Senin (20/7/2020).

Baca juga: Akibat Pria dari Jakarta Meninggal Mendadak, 2 Warga Positif Covid-19 dan Kampung Diisolasi

PKB akan menerbitkan surat rekomendasi untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Mojokerto dalam waktu dekat.

"Kira-kira sebulan kedepan, bersama pasangan lain dari sejumlah daerah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com