Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Siswa SD Bulukumba Menuju Sekolah, Lewati Jalan Hancur dan Kedinginan karena Baju Basah

Kompas.com - 21/07/2020, 15:37 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Khairina

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com - M Rikal (11) harus melewati akses jalan yang rusak parah menuju sekolahnya di SDN Terpencil 350 Kahayya, Desa Kahayya, Dusun Gamaccayya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Sulawesi.

M Rikal tak sendiri, ia bersama teman-temannya melalui jalanan dengan kondisi yang hancur.

M Rikal, bocah yang baru duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar ini menceritakan pengalamannya setiap hari melintasi jalan ketika pergi atau pulang ke sekolah.

"Sebelum pandemi virus corona, saya sering kehujanan kalau berangkat ke sekolah. Saat tiba di sekolah mengalami kedinginan saat mengikuti proses belajar karena baju basah dan sepatu juga dipenuhi tanah," kata Rikal, saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Longsor Jalan Trans Sulawesi Palopo-Toraja, Rumah Ambruk dan Rusak Parah

Sering kali buku-bukunya ikut rusak karena basah, terpaksa harus dijemur ketika pulang sekolah.

Orang tua Rikal, Rosi (50) menuturkan bahwa, agar tidak terlambat harus bangun cepat.

"Anak saya itu cepat bangun. Dan jalan kaki sekitar 40 menit ke sekolah," tuturnya.

Jalanan menuju sekolah itu sudah memakan korban jiwa.

"Ada pernah pengendara roda dua jatuh ke jurang saat lewati itu jalanan. Seminggu kemudian meninggal dunia," ujar Rosi.

Ia berharap pemerintah melakukan perbaikan jalan, supaya pelajar tidak kesulitan lagi.

Sementara Kepala Sekolah SDN Terpencil 350 Kahayya, Andi Asriani (43), membenarkan hal tersebut.

"Iya memang ada beberapa murid jalan kaki lewati jalanan rusak parah. Bukan hanya mereka,
saya juga lewati itu jalanan kadang motor tidak bisa naik dan biasa mogok di tengah-tengah pendakian," kata Asriani.

Baca juga: 70 Tahun Penantian, Jalan Rusak Akhirnya Dibeton dan Warga Gelar Syukuran

Asriani berangkat dari rumah di Kindang, memakan waktu sekitar 10 kilometer perjalanan ke sekolah.

"Bisa lewati itu jalanan rusak kalau dibantu teman mendorong motor dari belakang," tuturnya.

Saat ini, kata Asriani, sistem belajar melalui daring. Guru yang mendatangi murid untuk belajar kelompok dan itu dibagi beberapa lokasi seperti Tabbuakang, Kahayya dan Gamaccayya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Kahayya Rahman, mengatakan jalanan itu sudah diukur oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU). Jadi tinggal diperbaiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com