Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kakak Tolong Sampaikan ke Pak Presiden, Kami Rindu Listrik dan Sinyal"

Kompas.com - 21/07/2020, 09:35 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Bapak Presiden, kami butuh listrik dan sinyal. Kakak wartawan tolong sampaikan kerinduan ini kepada Bapak Jokowi. Kami tidak minta yang lain," ujar Velisia yang diamini kawan-kawannya. 

Siswi lain, Velisiana Sribunda Nogo, menyebut sudah jenuh belajar dari rumah. Belajar di rumah sangat berbeda dengan di sekolah. 

Velisia sangat rindu kembali ke sekolah. Rindu suasana sekolah, baik di dalam maupun luar kelas. 

"Di sekolah kita bisa baca banyak buku. Bisa juga tanya teman kalau tidak mengerti. Sekarang, guru hanya beri tugas, setelah itu kumpul. Begitu terus, bosan juga," ungkap Velisia. 

Velisia menuturkan, pernah satu kali ia menonton berita di televisi dan melihat anak-anak kota belajar lewat ponsel pintar. Mereka belajar daring melalui internet. 

Di berita itu juga para siswa mempunyai ponsel sendiri dari pemberian orangtua. 

"Kami di sini bingung itu internet apa, hanya tahu nama saja. Modelnya seperti apa tidak tahu. Bagaimana mau tahu, handphone kami tidak punya. Di sini juga listrik dan sinyal tidak ada," tutur Velisia. 

Velisia meminta kepada Presiden agar membawa aliran listrik dan jaringan telepon juga internet ke Desa Golo Nderu.

"Kakak tolong sampaikan pesan saya kepada Bapak Presiden, kami di sini butuh listrik dan sinyal. Siapa tahu listrik dan sinyal sudah ada, orangtua kami bisa beli handphone," ungkap Velisia.

Sebelum pulang ke rumah, mereka kompak menuliskan permintaan kepada Jokowi di selembar kertas. 

Masing-masing dari mereka menuliskan, "Bapak Presiden, Kami Butuh Listrik dan Sinyal". 

Wilibrodus Patang, salah satu orangtua siswa, mengaku bahwa selama Covid-19, anaknya jarang belajar karena kekurangan sumber bacaan. 

Wilibrodus menilai kebijakan belajar di rumah melalui televisi dan ponsel tidak berlaku bagi siswa-siswi di pedalaman, termasuk di Desa Golo Nderu.

"Kami di sini kan tidak ada listrik. Bagaimana mau beli handphone, sementara sinyal tidak ada. Kami warga di sini butuh itu, sinyal dan listrik," ungkap Wilibrodus.

Wilibrodus pun berharap pemerintah bisa mengalirkan listrik dan jaringan telepon ke desa itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com