Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meski Tak Dikenal, Saya Sering ke Makamnya karena Rindu, Ternyata Anak Sendiri"

Kompas.com - 21/07/2020, 09:13 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Penemuan jenazah tanpa identitas pada akhir April 2020 silam di sekitar eks dealer Daihatsu di Jalan Dr Sutomo Kota Pekalongan Jawa Tengah akhirnya terungkap.

Jasad tersebut ialah S (15), warga Kelurahan Baros, PekalonganTimur, Kota Pekalongan.

Antariksa (48), ayah S mengaku tidak menyangka jenazah yang ia urus saat ada penemuan mayat adalah anaknya.

Dia merupakan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Dinas Sosial setempat.

"Dulu yang mengurus jenazah saya karena memang tugas. Tapi karena jenazah memang sudah tidak bisa dikenali saya hanya membatin mirip anak sendiri," kata Antariksa, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Sedih, Pekerja Sosial Ini Makamkan Jasad Tanpa Identitas,Ternyata Anak Kandungnya Sendiri

Antariksa melanjutkan, anaknya hilang sejak 18 April 2020 silam setelah pergi bersama NK (17) yang merupakan tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego.

"Saya sempat menginterogasi NK tapi hasilnya nihil. NK hanya bilang berpisah dengan S saat di Batang," ujar Antariksa.

Pencarian seorang ayah membuahkan hasil. Setelah membaca berita NK ditangkap karena dua kali pembunuhan yaitu di bantaran Sungai Klego dan belakang eks Daihatsu ia akhirnya ke Polres Pekalongan Kota.

"NK mengaku kalau membunuh anak saya. Sementara motor S ada yang lihat di Batang, mungkin sudah dijual oleh pelaku," lanjutnya bercerita.

Dia melanjutkan, saat penemuan mayat tanpa identitas, ia mengurus jenazah tersebut dari mulai memandikan hingga mengkafani terasa ada ikatan batin.

Bahkan ia membelikan sendiri batu nisan yang ia tulis huruf X.

"Dimakamkan di TPU Sapuro, meski tidak dikenali saya sering ke makamnya karena perasaan rindu. Ternyata anak saya sendiri," ungkap Antariksa.

Baca juga: Berlinang Air Mata, Andi Baso Adang Gubernur Sulsel, Minta Makam Istri yang Negatif Corona Dipindahkan

Kini keluarga hanya bisa berharap proses hukum terhadap pelaku terus berjalan karena sudah membunuh dua nyawa sekaligus.

Keluarga S dalam sepekan menggelar doa bersama tahlilan di rumahnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Sugeng saat mengatakan saat ini pihaknya masih memperdalam kasus tersebut.

"Terkait kasus pada bulan April tahun 2020, anggota masih memperdalam dan melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Apakah ada tersangka yang lain, kami masih melakukan penyelidikan," kata AKP Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com