KOMPAS.com - Antariksa, pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan di Dinas Sosial Pekalongan, memakamkan jasad temuan warga tanpa identitas di TPU Sapuro, Pekalongan.
Dia mengira jenazah lelaki yang ditemukan warga di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, pada Jumat (24/4/2020) dan kemudian dimakamkan itu adalah anak punk.
Betapa kagetnya Antariksa saat akhirnya mengetahui bahwa jasad tanpa identitas itu adalah anak keempatnya, S (15), yang hilang sejak 18 April 2020.
"Sejak hilang, setiap hari saya mencari keberadaannya. Pada saat pencarian dari siang hingga malam hari saya dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa," kata Nanang, panggilan akrab Antariksa, Sabtu (18/7/2020), seperti ditulis Tribun Jateng.
Baca juga: Kandang Ayam Ini Disulap Jadi Rumah Belajar Anak Buruh Ikat di Perbatasan RI-Malaysia
Sehari setelah hilangnya S yang pergi tanpa kabar, Nanang mendapatkan informasi dari teman S bahwa anaknya pergi bersama KNP (17) alias NK, warga Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego, Kecamatan Pekalongan Utara.
Nanang mencari keberadaan NK (tersangka) dan diketahui berada di Setono.
Setelah itu, NK dibawa di Kecamatan Pekalongan Timur untuk dimintai keterangan terkait hilangnya S.
Pada saat dimintai keterangan, NK mengaku bahwa pergi bersama S ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang. Namun, dari keterangan NK diketahui bahwa S pergi duluan.
"Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian. Karena tidak percaya, saya ditemani Pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari Surya, tapi hasilnya nihil," ujar Nanang.
Nanang menjelaskan, pada saat itu ia tidak menaruh curiga terhadap NK. Ia memercayai keterangan NK.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan