Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2020, 23:25 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah gereja Katolik di Jawa Tengah memutuskan penundaan misa saat akhir pekan.

Pasalnya, penambahan kasus Covid-19 mengalami peningkatan di wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, sejumlah daerah juga masih masuk dalam kategori zona merah Covid-19.

Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (HAK KAS), Romo Eduardus Didik Cahyono menyebut terdapat 20 lebih gereja Katolik yang memutuskan menunda misa.

Baca juga: Gereja Katedral Jakarta Kembali Gelar Misa Langsung

Pelaksanaan misa sedianya akan digelar 18 Juli kemarin, terpaksa ditunda sembari menunggu kasus Covid-19 melandai.

Kendati demikian, misa tetap bisa diikuti oleh umat Katolik secara daring melalui live streaming.

"Kalau di wilayah Kevikepan Semarang, kita dapat laporan ada 20 lebih gereja Paroki yang pilih menunda misa. Apalagi sesuai edaran bapak Gubernur Jawa Tengah, daerah dengan Covid-19 tertinggi memang dilarang menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah banyak," kata Didik saat dihubungi, Senin (20/7/2020).

Atas pertimbangan tersebut, pengelola gereja berinisiatif menunda misa di antaranya di Weleri, Kendal, Kota Semarang, Demak, Ungaran, Ambarawa, Demak, Jepara, Grobogan dan Solo.

Baca juga: Gereja Santo Yosep Purwokerto Gelar Misa Perdana, Jemaat Wajib Daftar Via Online

Dia mengatakan, Uskup Agung Monsinyur Robertus Rubiyatmoko telah mengeluarkan aturan untuk beribadah misa mulai 18 Juli, akan tetapi mekanisme pelaksanaannya diserahkan sesuai kebijakan setiap gereja.

"Memang Bapa Uskup sudah mengizinkan kita untuk misa di gereja. Tapi pelaksanaan di lapangan diserahkan ke masing-masing Paroki. Dalam teknisnya di Semarang, semuanya memilih menahan diri dulu. Soalnya Semarang kan zona merah Covid-19. Paling tidak sampai awal Agustus," katanya.

Sebagai pastor di Gereja Bongsari, pihaknya mengaku belum siap menggelar misa karena kesulitan mendata umat yang berusia 10-45 tahun.

Selain itu, katanya, tim gugus tugas gereja belum siap menghadapi kedatangan umat dalam jumlah banyak.

"Kita kan harus menata parkirnya juga agar tidak mepet-mepet. Dan harus mendata siapa saja yang sehat dan umurnya berapa aja. Yang jelas kita belum siap dari segi SDM-nya," terangnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com