Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2020, 17:41 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Untuk bisa menyediakan layanan internet murah di Kampung Cilimushideung, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Budi Hermawan harus menabung selama lebih dari 5 tahun.

Hasil kerjanya selama 5 tahun pun diinvestasikan untuk membangun jaringan internet murah di kampungnya.

"Untuk membangun jaringan kabel, menyediakan alat dan lainnya, sudah Rp 800 juta lebih saya habis," katanya, Senin (20/07/2020).

Budi berani menghabiskan uang tabungannya sebesar itu hanya untuk membangun kampungnya.

Baca juga: Pria Ini Pasang Sendiri Kabel Optik, 1 Kampung Bisa Nikmati Internet Murah

 

Budi bermimpi kampungnya yang sedikit terpencil tidak sampai ketinggalan teknologi dan warganya tidak sampai jadi penikmat teknologi saja.

Dari Rp 800 juta yang dikeluarkan untuk membangun internet murah, menurut Budi, Rp 300 juta di antaranya dipakai untuk membeli peralatan pendukung.

Selain mengembangkan internet murah, Budi pun mengembangkan berbagai teknologi terapan yang pada prinsipnya dengan harga terjangkau dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat.

Saat ini, Budi sudah menemukan dua alat yang bisa dijual oleh Badan Usaha Milik Kampung (Bumka) yang didirikannya. Alat tersebut yaitu Touch Pen yang bisa mengubah layar dalam bentuk apa pun menjadi layar sentuh dan multiuser pada komputer.

"Kita ingin nanti diproduksinya di rumah-rumah warga, jadi home industry seperti itu," katanya.

Budi mengakui, jaringan internet murah yang dibangunnya memang belum berizin. Karenanya, ia berharap Pemerintah Daerah Garut bersedia membantunya dari sisi kebijakan dalam pengurusan Internet Service Provider (ISP).

"Yang jadi masalah untuk bisa dapat ISP ini tidak mudah, banyak syarat yang pastinya sulit dipenuhi oleh Bumka," katanya.

Didukung pemda

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman melihat, soal ISP untuk internet murah yang dibangun Bumka akan segera dikonsultasikan ke pihak terkait.

Ia akan berupaya membantu mencarikan solusi agar layanan internet murah yang dilakukan Bumka ini bisa tetap berjalan.

"Saya belum tahu pasti aturannya, nanti kita konsultasikan karena bisa menguntungkan masyarakat," katanya.

Baca juga: Berkat Pria Ini, 1 Kampung Nikmati Internet Rp 33.000 Per Bulan dan Siswa Bisa Belajar Online

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Diar Cahdiar mengaku akan segera mengomunikasikan persoalan ISP tersebut dengan Diskominfo Provinsi Jawa Barat.

"Nanti kita bicarakan dengan Diskominfo Jabar, tadi Pak Kadis sudah menghubungi menanyakan soal ini (internet murah di Cilimushideung), katanya saat menerim Budi di kantornya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com