Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalui Medan Sulit Sepanjang 7 Kilometer, Relawan: Ada 300 Warga Butuh Bantuan

Kompas.com - 20/07/2020, 17:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah relawan berjalan kaki sejauh sekitar 7 kilometer untuk menyalurkan bantuan kepada ratusan korban banjir di Desa Maipi, Kecamatan Masamba, Luwu Utara.

Dilansir dari Tribunnews, desa tersebut terletak di daerah pegunungan hulu sungai yang menjadi sumber banjir bandang.

Akses menuju ke desa tersebut rusak parah setelah banjir menjerjang pada Senin (13/7/2020) malam.

Baca juga: Update Korban Banjir Bandang Luwu Utara, 38 Orang Meninggal, 11 Masih Dicari

“Di desa ini, kami temukan sebanyak 23 rumah warga mengalami kerusakan serius, sedangkan 7 rumah dan 1 mushalla hilang tersapu banjir. Selain itu, sekitar 50 tiang listrik roboh dan 3 jembatan putus. Ada juga sawah seluas 30 HA yang menjadi sumber penghasilan utama warga tersapu banjir sehingga tidak bisa digunakan lagi,” kata Arhan MS, salah satu relawan ACT MRI Sulsel.

Menurut Arhan, lebih kurang 300 warga di desa tersebut membutuhkan makanan siap saji, air bersih, perlengkapan sanitasi, selimut, sarung, pakaian, obat-obatan dan lain-lain.

Jumlah total korban meninggal tercatat 38 orang

Warga mencari barangnya pasca banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (19/7/2020). Pasca-banjir bandang sejumlah warga yang terdampak mulai mengambil barangnya yang masih bisa digunakan.ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE Warga mencari barangnya pasca banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (19/7/2020). Pasca-banjir bandang sejumlah warga yang terdampak mulai mengambil barangnya yang masih bisa digunakan.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Kantor Basarnas Makassar Rizal mengatakan, korban meninggal hingga Senin (20/7/2020) pagi sudah ditemukan 38 orang.

“Hingga Senin (20/07/2020) pagi, tim gabungan Basarnas telah menemukan jenazah korban sebanyak 38 orang, setelah tim gabungan menemukan 2 orang di Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat berjenis kelamin perempuan yang diperkirakan berumur 23 tahun, sementara korban satunya berjenis kelamin laki-laki di Sungai Masamba Kelurahan Bone Tua,” kata Rizal, Senin (20/7/2020).

Menurut Rizal, kedua korban yang ditemukan pada Minggu (19/7/2020) kemarin belum teridentifikasi.

“Setelah menemukan dua korban meninggal, keduanya belum teridentifikasi dan dibawa ke TIM DVI Polda Sulawesi Selatan di Rumah Sakit Umum Hikmah Masamba untuk diidentifikasi,” ucap Rizal.

 

Baca juga: Bupati Luwu Utara: Pemkab Siap Tindak Tegas Jika Pembalakan Hutan Jadi Penyebab Banjir

 

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). Hingga hari kelima, tim SAR telah menemukan 36 korban meninggal dunia dan 18 orang lainnya masih terus dilakukan pencarian.ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/7/2020). Hingga hari kelima, tim SAR telah menemukan 36 korban meninggal dunia dan 18 orang lainnya masih terus dilakukan pencarian.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang melanda Luwu Utara setelah curah hujan tinggi membuat tiga sungai meluap, Senin (13/7/2020). 

Ketiga sungai tersebut adalah Sungai Rongkong di Kecamatan Sabbang, Sungai Meli di Radda Kecamatan Baebunta dan Sungai Masamba di Kecamatan Masamba'

“Daerah Aliran Sungai yang ada di Luwu Utara kalau dilihat dari kondisi air setiap hari di atas itu sangat terjaga, cuma memang hasil analisa melihat bahwa ada satu masalah di hulu dengan kelerengan yang curam tidak didukung dengan agregat tanah yang kompak,” ucap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

(Penulis: Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Khairina)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul: Berjalan Kaki 7 KM, Relawan ACT MRI Sulsel Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Luwu Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com