Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Cerita Bajingan, Kudapan Merakyat di Pelosok Borobudur

Kompas.com - 20/07/2020, 16:01 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - "Bajingan" biasanya digunakan sebagai kata umpatan bermakna kasar di Indonesia.

Namun, di sebuah dusun tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Sendaren, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bajingan adalah kudapan terbuat dari singkong yang dimasak menggunakan air nira kelapa.

Sebetulnya makanan bajingan sudah tidak asing bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Magelang, Temanggung, dan sekitarnya.

Baca juga: Resep Bajingan, Sajian Manis untuk Takjil Khas Temanggung

Bahan dasar yang digunakan sama, yaitu singkong, tetapi ada beberapa modifikasi di setiap daerah.

Di Temanggung, misalnya, bajingan terbuat dari singkong yang direbus dengan air gula jawa, daun pandan, dan sedikit garam.

Seorang warga asal Sendaren, Sugiyo (67), menceritakan, konon nama "bajingan" berasal dari kata bajing atau hewan tupai yang sering mencuri air nira kelapa (badeg) saat masih di pohonnya.

Proses pembuatan Bajingan singkong khas Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Proses pembuatan Bajingan singkong khas Dusun Sendaren, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Bajing memang menjadi musuh penderes nira kelapa kala itu ketika sebagian besar warga masih bertumpu kehidupan menjadi pembuat gula jawa.

Termasuk Sugiyo yang sampai saat ini masih bekerja menderes nira.

Akibat ulah bajing, pendapatan mereka berkurang. Air nira yang sedikit otomatis memengaruhi jumlah gula yang diproduksi warga.

Baca juga: Berkunjung ke Keraton, Presiden Jokowi Disuguhi Kudapan Kegemaran Raja Yogyakarta

Jika air nira banyak, mereka bisa menghasilkan rata-rata 5 kilogram gula jawa sekali masak. Namun, karena sedikit, petani hanya menghasilkan 2 kilogram. 

"Badeg-nya sedikit karena dicuri bajing, jadi kami hanya dapat sisanya saja, kami sebut dengan bajingan. Singkongnya yang dimasak pakai air nira sisa bajing itu juga dibilang bajingan," ungkap Sugiyo menggunakan bahasa Jawa kepada Kompas.com, Minggu (19/7/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com