Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandang Ayam Ini Disulap Jadi Rumah Belajar Anak Buruh Ikat di Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 20/07/2020, 08:06 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Mengobati kerinduan

Di masa pandemi Covid-19, warung Kamtibmas menjadi tujuan anak anak sekitar mengobati kerinduan mereka akan bangku sekolah. Selain anggota polisi, mahasiswa KKN seringkali berkontribusi mengajar.

Belajar daring pun bukan lagi menjadi kendala berarti meski semua orangtua murid di warung Kamtibmas merupakan anak-anak buruh ikat rumput laut dan pedagang asongan yang termasuk masyarakat ekonomi rendah.

‘’Beberapa anak yang belajar di sini ada yang tidak sekolah, mereka dibimbing oleh pengajar, ada polisi dan mahasiswi, jadi secara tidak langsung warung Kamtibmas punya andil dalam pemberantasan buta huruf,’’lanjut Hasanuddin.

Banyak anak tidak punya dokumen kependudukan 

Adanya anak-anak yang tidak sekolah di daerah ini disebabkan nihilnya dokumen kependudukan yang membuat mereka tidak bisa mendaftar sekolah.

Sebab, banyak dari warga berpendidikan rendah sehingga mereka belum memahami pentingnya arti dokumen bagi anak anaknya.

Setelah mendaftar menjadi murid di warung Kamtibmas, KSKP lalu mengusahakan dokumen mereka, menggandeng Dinas Pencatatan Sipil lalu mendaftarkan mereka ke sekolah negeri.

Tercatat ada sekitar 9 anak yang disekolahkan dari 30 murid warung Kamtibmas yang aktif.

Semua biaya dan perlengkapan sekolah ditanggung personel KSKP secara swadaya.

Mereka menyisihkan gaji mereka setiap bulan untuk kebutuhan ini.

‘’Saat pandemi, proses belajar tetap berjalan dengan protokol Covid-19, pokoknya asal anak anak mau datang, tugas sekolah selesai. Meski pandemi, antusiasme anak anak cukup menggembirakan, mereka sangat semangat, apalagi dengan WiFi gratis yang ada di sini mereka bisa main bareng game online,’’kata Hasanuddin lagi.

Sejumlah murid di warung Kamtibmas, Lena (15), Rafikawati (11) dan Atifah (9), juga mengaku sangat senang. Selain menyediakan Wi Fi gratis, para pengajar memberikan bimbingan dengan santai dan menceritakan kisah kisah menarik.

‘’Enggak perlu minta uang ke mamak kalau mau online, datang saja, yang penting harus ikut belajar di sini, yang tak punya HP bisa gantian pula main, jadi senanglah pastinya.’’kata mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com