Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ibu 5 Anak Dikarantina meski Pemeriksaan Sebatas Rapid Test?

Kompas.com - 20/07/2020, 07:02 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Zulfadli Mursidah, ibu rumah tangga asal Jombang, Jawa Timur, menjalani karantina setelah hasil rapid test menyatakan reaktif pada pertengahan Juni lalu.

Namun, setelah sebulan lamanya dikarantina, belum ada kejelasan dari petugas medis terkait kesehatan Zulfadli.

Begitu juga dengan hasil swab yang tak kunjung keluar.

Sebelum dikarantina, Zulfadli memberikan bekal lima anaknya uang Rp 500.000 untuk kebutuhan sehari-hari. Kini anak-anak itu diasuh oleh adik Zulfadli.

Baca juga: Ibu Dikarantina Sebulan, 5 Anaknya Bertahan Hidup dengan Uang Rp 500.000, Bantuan Datang Saat Kabarnya Viral

Kelima anaknya juga terlambat mendapatkan bantuan sosial.

Wanita ini sempat meminta untuk melakukan karantina mandiri di rumah karena menilai hasil yang keluar masih berasald dari rapid test.

Namun, petugas menolak dan tetap membawa Zulfadli ke rumah karantina di Lapangan Tenis Indoor.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Pudji Umbaran menjelaskan, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Jombang cukup mengkhawatirkan seiring dengan munculnya transmisi lokal.

Guna mencegah merebaknya penularan virus corona melalui transmisi lokal, Pemkab Jombang mengambil pilihan mengisolasi setiap orang yang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test.

Menurut Pudji, pertimbangan utama untuk melokalisasi pasien yang diduga terpapar virus corona, yakni situasi pandemi dan tingkat kedisiplinan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.

Pilihan itu tetap merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/247/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Waktu itu kan situasi pandemi luar biasa, sedangkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan masih kurang. Oleh karena itu kami dari bidang penanganan mengusulkan isolasi difokuskan," kata Pudji saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/7/2020).

Baca juga: Kronologi Ibu Dikarantina karena Corona, 5 Anaknya Hidup dengan Rp 500.00 dan Bantuan Datang Setelah Viral

Terkait bantuan sosial, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Moch Sholeh mengatakan, penyaluran bansos khusus untuk keluarga pasien Covid-19 memerlukan proses berjenjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com