Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga Meninggal Saat Gowes Lintasi "Underpass" Bandara YIA

Kompas.com - 19/07/2020, 14:34 WIB
Dani Julius Zebua,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang warga yang sedang olahraga sepeda mendadak meninggal dunia selagi melintas jalanan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pesepeda itu bernama Sugiyanto (60), warga Kedundang, Kapanewon Temon.

Pak Saji, begitu orang memanggil, diyakini menghembus nafas terakhirnya saat menggenjot pedal di underpass Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon. Ia tergeletak di underpass sekitar pukul 06.00 WIB.

“Meninggal mendadak pada saat bersepeda di underpass sekitar pukul 06.00 WIB,” kata Kapolsek Temon Komisaris Polisi Riyono via pesan singkat, Minggu (19/7/2020).

Baca juga: Yuk, Gowes dan Berjemur di Danau Kaolin, Obyek Wisata di Era New Normal

Riyono mengungkapkan, Saji berolahraga sepeda bersama Slamet (58), temannya asal Tawangsari, Pengasih. Keduanya gowes dari pukul 05.00 WIB.

Saji dan Slamet melintasi underpass terpanjang di negeri ini, yang terletak di bawah Bandara YIA. Kesaksian rekan korban, Saji terjatuh dan meninggal di tempat.

“Awalnya menghampiri saksi (temannya) di Tawangsari, lantas menuju underpass. Sesampai di underpass korban terjatuh dan sudah meninggal di lokasi,” kata Riyono.

Kapolsek Riyono mengungkapkan bahwa Saji diyakini tewas terkait penyakit jantung yang sedang dideritanya. Pasalnya, dari sejumlah saksi, mereka membenarkan bahwa Saji masih berobat jalan.

Punya riwayat jantung

Siti Mulyani (61), istri Saji, mengungkapkan, korban memiliki riwayat sakit jantung mulai empat tahun lalu.

Sekalipun demikian, Saji tetap rajin menggarap padi di sawah milik seorang carik. Ia juga rajin olahraga, terutama bersepeda. Saji selalu bersepeda mulai subuh dengan sepeda onthel lawas.

Siti mengungkapkan, ia dan kedua anaknya memang tidak mengingatkan tentang kondisi kesehatan Saji. Pasalnya, Saji berolahraga sepeda dan dianggap cukup baik untuk penderita jantung.

Selain itu, Saji kerap mampir Pantai Glgah yang udaranya dianggap menyegarkan dan cocok bagi mereka yang menderita sakit ini.

“Tidak ada sambatan (keluhan). Hanya saja, sambatnya obat hampir habis,” kata Siti.

Tak disangka, pamit pagi itu adalah pamir terakhir Saji. Ia ditemukan tewas di jalanan underpass.

“Olahraga sepedaan sering. Semakin sering selama corona ini,” kata Siti ditemui di RSUD Wates.

Akhir pekan baik Sabtu ataulah Minggu agaknya menjadi waktu yang cocok untuk orang berolahraga, utamanya bersepeda. Jumlah goweser meningkat pesat di jalanan Kulon Progo pada Sabtu dan Minggu.

Menanggapi ini, Kapolsek Riyono sendiri mengungkapkan, olahraga tentu baik bagi siapa saja, terlebih bisa meningkatkan imun di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Jangankan Punya Sepeda Brompton, Anggota Satpol PP Saja Hidupnya Masih Susah

 

Hanya saja, warga mesti mengerti kemampuan dirinya sendiri sehingga tidak berakibat fatal saat tengah aktivitas olahraga.

“Karena itu olahraga tidak perlu dipaksakan. Kita harus selalu mengukur kemampuan masing-masing,” kata Riyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com