Sejak menjadi pasien yang menjalani karantina karena terpapar virus corona, keluarga Zulfadli tidak mendapat bantuan dari Pemkab Jombang.
Padahal pada awal Juli, Bupati Jombang Mundjidah Wahab meluncurkan bantuan khusus bagi keluarga pasien corona, baik yang menjalani perawatan medis di rumah sakit maupun pasien yang dikarantina.
Bantuan khusus untuk keluarga pasien corona tersebut berupa uang tunai sebesar Rp 1 juta, serta beras sebanyak 5 kilogram.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Moch Sholeh mengatakan, penyaluran bansos khusus untuk keluarga pasien Covid-19 memerlukan proses berjenjang.
Bantuan itu dikhususkan kepada pasien yang terkonfirmasi positif berdasarkan data yang disodorkan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Dijelaskan Sholeh, setelah pihaknya memperoleh data pasien Covid-19 dari Dinas Kesehatan, pihaknya kemudian melakukan verifikasi data, konfirmasi ke lapangan, serta melengkapi data pengajuan.
"Seperti itu alurnya. Setelah mendapatkan data pasien positif dari Dinas Kesehatan, bantuan itu baru bisa kami proses," kata Sholeh, saat dihubungi Kompas.com.
Sholeh tidak memungkiri adanya keterlambatan dalam penyaluran Bansos untuk keluarga pasien Covid-19, khususnya kepada keluarga Zulfadli.
Nama pasien itu belum masuk ke database penerima bantuan sosial untuk keluarga pasien Covid-19, yang diajukan pada tahap pertama.
"Tapi kami pastikan bahwa tim kami, teman-teman Peksos (pekerja sosial), beberapa hari yang lalu sudah ke rumah keluarga yang bersangkutan. Kami juga sedang memproses data baru dari Dinas Kesehatan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, harus menjalani karantina di rumah karantina Lapangan Tenis Indoor Jombang.
Ibu rumah tangga bernama Zulfadli Mursidah (37), warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, harus meninggalkan lima anaknya.
Sejak sebulan lalu, Zulfadli dikarantina karena hasil rapid test menunjukkan hasil reaktif.
Perempuan itu merupakan ibu sekaligus ayah bagi lima anaknya karena suaminya sudah meninggal tujuh bulan lalu.
Kondisi lima anak Zulfadli terungkap saat dengar pendapat di DPRD Jombang, Jumat (17/7/2020).
Dengar pendapat di ruang rapat paripurna DPRD digelar Komisi D dan dihadiri Dinas Kesehatan Jombang, pimpinan puskesmas se-Jombang, serta sejumlah pasien dan keluarga pasien positif Covid-19.
Listi Nur Khafifah (32), adik Zulfadli, mengungkapkan, permintaan Zulfadli untuk isolasi mandiri ditolak petugas meski di rumahnya ada lima anak yang masih harus diurus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.