Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Sultan Jember", Nyaris Tipu Ashanty hingga Alasan PMI Jember Tak Lapor ke Polisi

Kompas.com - 19/07/2020, 13:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jember, Jawa Timur, memilih untuk tidak melaporkan pasangan suami istri HW dan RHN. 

Menurut Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi, meskipun merasa ditipu akan diberi sumbangan Rp 16 miliar oleh HW dan RHN, namun pihaknya merasa tidak dirugikan.

"PMI tidak melaporkan karena dinilai tidak merugikan. Namun, karena ada banyak pertanyaan dari warga, akhirnya PMI memberikan penjelasan terkait donasi tersebut," kata Ghufron.

Baca juga: Bantah Dapat Tawaran Jabatan dari Jokowi, Purnomo: Kami Ngobrol Banyak Tentang Solo

Gufron menjelaskan, sekitar bulan Oktober 2019, HW dan RHN datang ke Kantor PMI di Jalan Jawa.

Saat itu mereka mengaku ingin menyumbang sebesar Rp 16 miliar untuk pemngembangan dan pembangunan rumah sakit emergency PMI Jember.

Selain itu, suami istri tersebut mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua serta memiliki 300 hotel berkelas di sejumlah negara.

 

Baca juga: Ashanty Nyaris Kena Tipu Orang yang Ingin Beli Rumahnya

Kesepakatan pun tercapai. Suami istri dan PMI akan menggelar acara penyerahan bantuan secara simbolis saat acara dialog nasional PMI, Jumat (6/12/2020).

"Sultan Jember" itu pun akhirnya sepakat untuk menyerahkan sumbangan secara simbolis kepada PMI pada Jumat (6/7/2020).

HW dan RHN pun bersedia menandatangnani Memorandum of Understanding (MoU) dana hibah antara PMI Jember sebagai penerima dan dengan PT DEC sebagai pemberi bantuan dana.

"MoU tersebut disaksikan oleh Bupati Jember Faida dan Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo S," kata Ghufron.

Baca juga: Jatuh ke Jurang Sedalam 15 Meter, Karyawan Hotel Ini Selamat

 

Setelah acara tersebut, PMI juga sempat mengundang HW dan RHN ke acara ulang tahun relawan PMI di alun-alun Jawa Timur.

HW dan RHN diundang sebagai tamu istimewa.

Lalu, pada bulan Februari, keduanya meminta gambar bangunan klinik dan rumah sakit yang hendak dibangun.

"Setelah kegiatan tersebut, PMI masih berkomunikasi hingga Februari 2020," kata Ghufron.

Berjalannya waktu, janji donasi senilai Rp 16 miliar tersebut belum terwujud. PMI tidak menyangka pasangan suami istri itu membohongi mereka.

Baca juga: Selain Ashanty, "Sultan Jember" Pernah Tipu PMI, Sumbangan Rp 16 M Ternyata Bodong

Ashanty yang menceritakan persiapaan acara ultah Aurel. Ashanty yang menceritakan persiapaan acara ultah Aurel.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus tersebut terungkap setelah HW dan RHN diduga hendak menipu penyanyi Ashanty terkait pembelian seburah rumah di kawasan Cinere.

Ashanty menceritakan pengalamannya itu di media sosial dan segera menjadi viral.  

"Aku beneran shock banget sihh, aku share semoga kalian yg liat mereka bisa aware, karena banyak yg lagi cari mereka juga ternyata, tapi kabur2an.. Alhamdulillah kita tetep bersyukur belum sampai kasih apa2," tulis Ashanty di akun Instagramnya.

 

(Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com