Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Begal Fiktif di Gitgit...

Kompas.com - 19/07/2020, 13:03 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - LFL gadis 24 tahun asal Desa Kaliakah, Jembrana, Bali diamankan polisi karena membuat laporan palsu jika telah dibegal di Desa Gitgit Kabupaten Buleleng.

Padahal motornya tertinggal di Pantai Kedonganan yang berjarak sekitar 100 kilometer dari rumahnya.

Kejadian tersebut berawal saat LFL menuju ke Denpasar, Bali menggunakan sepeda motor. Ia kemudian jalan-jalan ke Pantai Kedonganan, Badung.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Mabuk Tinggalkan Motor di Pantai lalu Buat Laporan Palsu Ngaku Dibegal

Di pantai tersebut, LFL minum beberapa botol minuman keras. Karena mabuk, ia sempat tertidur. Namun saat bangun ia lupa jika membawa sepeda motor hingga memesan aplikasi ojek online untuk pulang ke Singajara.

Di tengah jalan, tepatnya di Gitgit Buleleng, LFL sadar jika motornya tertinggal di Kedonganan.

Ia pun memilih tak langsung pulang karena takut dimarahahi orangtuanya.

Entah apa yang dipikirkannya, LFL kemudian memutuskan untuk membuat laporan ke polisi di Buleleng.

Baca juga: Fakta Mahasiswi Pura-pura Jadi Korban Begal, Mengaku Takut Dimarahi Orangtua

Ia mengaku telah dibegal di jalan raya jurusan Singaraja-Denpasar di KM 13 tepatnya di Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gigtgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Dalam laporan fiktifnya, LFL mengaku dicegat tiga orang tak dikenal dan ditodong dengan pisau.

Lalu sepeda motor miliknya, Mio Soul DK 6075 ZU disebut LFL dibawa kabur oleh begal.

Mahasiswi kelahiran Jember , 18 Mei 1996 tersebut juga mengaku dompet berisikan uang tunai Rp 750.000 ikut diambil oleh begal.

Baca juga: Mengaku Jadi Korban Begal, Ternyata Mahasiswi Ini Lupa Bawa Pulang Motor karena Mabuk

Kasus pembegalan yang diceritakan oleh LFL tersebut sempat viral di media sosial.

Polisi pun turun tangan dan menemukan motor milik LFL di Pantai Kedonganan lengkap dengan kunci motor, dompet, dan jaket.

Polisi segera meminta keterangan LFL. Sayangnya, keterangan LFL berubah-ubah. Akhirnya dia mengaku ke polisi jika laporannya fiktif.

"Kita periksa mendalam dan akhirnya mengakui bahwa seluruh rangkaian peristiwa (yang dilaporkan) adalah rekayasa," kata Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa di Mapolres Buleleng, Sabtu (18/7/2020).

Baca juga: Mahasiswi yang Tabrak Pemotor Hingga Tewas di DI Panjaitan Jadi Tersangka

Mengingat LFL masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Buleleng, polisi pun akhirnya memaafkan perbuatannya.

"Kami akan memberikan pertimbangan untuk memberikan pengampunan kepada dia, dengan harapan agar dia bisa mengikuti pembelajaran dengan baik di kampusnya. Kami akan melihat kesungguhannya dalam menyesali perbuatannya, karena kasus yang dia buat ini menjadi sangat viral," kata AKBP Subawa.

Baca juga: Fakta Dokter Dilaporkan ke Polisi karena Minta Mahasiswi Buka Celana Saat Akan Diperiksa, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Sementara kepada awak media, Leti Fuji mengaku sangat menyesali perbuatannya.

Ia pun membenarkan jika dirinya datang ke Pantai Kedonganan untuk meminum minumam keras.

Namun saat disinggung terkait alasan mengapa dirinya minum-minuman keras, Leti Fuji enggan menjawab.

"Ya saya habis minum di Kedonganan, terus motornya ketinggalan di sana. Terus saya pulang naik ojek online," singkatnya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Dheri Agriesta), tribun-bali.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com