Namun, karena tanggal lahirnya tidak bagus, maka dibatalkan.
Waktu kelahiran anak pertama, yakni Fikarlina Halawa dari ibu muda bernama Sidiriang Waruhu, Pengalaman belum ada obsesi bikin nama unik.
“Saya sudah niat betul, kasih nama anak sesuai tanggal lahir. Ketika Dumei lahir itu tanggalnya enak, 22 Mei. Jadi langsung buat nama itu. Senang sekali,” kata Pengalaman, yang bermarga Halawa ini.
Setelah Dumei, anak ke empatnya, juga unik yakni Bulan Septiani yang berarti Bulan September. Kemudian, Bulser Widede, Bulser juga singkatan dari Bulan September.
Bukan hanya nama anak-anaknya, nama Pengalaman sendiri juga unik. Pengalaman itu berasal dari peristiwa ayahnya bernama Nama Adat, sebagai penjual cabai merah.
Baca juga: Walhi Sebut Industri Semen Baturaja Jambi Mengancam Manusia dan SDA
Dalam berdagang cabai merah, dia harus mengangkut cabai dari lahan pertanian ke pasar itu jaraknya mencapai 60 kilometer dengan jalan kaki.
Sehingga, di tengah perjalanan harus menginap.
Namun, karena kelelahan berjalan kaki berjam-jam, Nama Adat ketiduran.
Setelah bangun paginya, dua karung cabai yang dipanggulnya hilang. Dia pulang dengan tangan kosong tanpa hasil.
Peristiwa itu begitu membekas dan akan dijadikan pengalaman baginya untuk ke depan.