Kini, pihaknya telah berupaya untuk mengatasi penyebaran virus tersebut dengan terus melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan di sejumlah kabupaten yang terdapat kasus ternak babi.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dani Suhadi mengatakan, sekitar 19.000 ternak babi di wilayah itu mati akibat penyakit flu babi Afrika (ASF).
Jumlah itu tercatat sejak awal Februari sampai pertengahan Juni 2020.
Baca juga: 19.000 Ternak Babi Mati akibat Virus ASF di NTT
Belasan ribu ternak yang mati itu tersebar di sejumlah kota atau kabupaten di NTT. Seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
"Khusus untuk Kota dan Kabupaten di daratan Pulau Timor, penyebab matinya babi yakni akibat virus AFS, sedangkan wilayah lainnya, belum diketahui persis, tapi dilihat dari penampakan klinis dugaannya AFS," kata Dani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).(K57-12).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.