Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sang "Sultan Jember" yang Nyaris Tipu Ashanty, Sempat Beri Sumbangan Bodong Rp 16 M ke PMI

Kompas.com - 19/07/2020, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Penyanyi Ashanty nyaris menjadi korban penipuan oleh orang yang disebut "Sultan Jember" yang berniat membeli rumahnya. Mereka adalah pasangan suami istri berinsial HW dan RHN.

Tak hanya menipu Ashanty, sang Sultan Jember sempat menjanjikan sumbangan sebesar Rp 16 miliar ke PMI Jember. Namun delapan bulan berjalan, sumbangan tersebut tak diberikan.

Rencana penipuan tersebut diceritakan Ashanty di akun Instagram pribadinya. Menurut Ashanty, pembeli adalah orang Jember keturunan Malaysia.

Baca juga: Selain Ashanty, Sultan Jember Pernah Tipu PMI, Sumbangan Rp 16 M Ternyata Bodong

Kala itu sang pembeli langsung mengatakan akan membeli rumahnya di Cinere tanpa menawar. Bahkan pembeli tersebut siap untuk membayar pajak.

Setelah membuat perjanjian di depan notaris, sang pembeli sempat memaksa untuk meminta surar rumah.

Namun beruntung surat tanah tersebut tak diserahkan sebelum calon pembeli yang disebut Sultan Jember itu mengirimkan SP rumah.

Hingga akhirnya Ashanty tahu jika dua orang calon pembeli adalah penipu.

"Aku beneran shock banget sihh, aku share semoga kalian yg liat mereka bisa aware, karena banyak yg lagi cari mereka juga ternyata, tapi kabur2an.. Alhamdulillah kita tetep bersyukur belum sampai kasih apa2," tulis Ashanty di akun Instagramnya.

Baca juga: Ashanty Nyaris Kena Tipu Orang yang Ingin Beli Rumahnya

Janjikan sumbangan Rp 16 miliar ke PMI Jember

Tak hanya Ashanty, sang Sultan Jember ternyata sempat menjanjikan sumbangan ke PMI Jember senilai Rp 16 Jember.

Menurut Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki, kasus tersebut berawal saat pasangan suami istri tersebut datang ke Markas PMI Jember di Jalan Jawa pada pertengahan Oktober 2019 lalu.

Saat itu, mereka yang mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua akan memberikan sumbangan dana sebesar Rp 16 miliar ke PMI Jember.

Tak hanya PMI Jember, mereka juga menjanjikan bantuan ke PMI Sidoarjo dan PMI Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Penipuan Proyek Asian Games 2018

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan organisasi dan pembangunan rumah sakit emergency PMI Jember.

Kepada pengurus PMI Jember, "Sultan Jember" tersebut mengaku memiliki 300 hotel berkelas di berbagai negera. Mereka juga berencana membangun hotel mewah di Jember.

Kepada pihak PMI Jember, istri Sultan Jember mengaku dari Lumajang. Alamat yang mereka pakai adalah alamat kantor dan lokasinya tidak ada yang di Jember.

Baca juga: DPRD Sepakat Gunakan Hak Menyatakan Pendapat, Bupati Jember Terancam Dimakzulkan

Serah donasi simbolis di depan bupati

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang
Tiga bulan kemudian, Jumat (6/12/2020) HW dan RHN menyerahkan bantuan secara simbolis di depan Bupati Jember Faida dan Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo S.

Acara tersebut bertepatan dengan acara dialog nasional PMI, dalam rangka ulang tahun ke-14 relawan dan ulang tahun ke-74 PMI.

Penyerahan donasi secara simbolis itu diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dana hibah antara PMI Jember sebagai penerima dan dengan PT DEC sebagai pemberi bantuan dana.

"MoU tersebut disaksikan oleh Bupati Jember Faida dan Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo S," kata Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi, Sabtu (18/7/2020).

Baca juga: Putra Mantan Rais Aam PBNU Maju di Pilkada Jember

Keesokan harinya, Sultan Jember dan istrinya menjadi tamu istimewa di Upacara Peringatan Hari Sukarelawan PMI tingkat Jawa Timur di Alun-alun Jember.

Setelah acara tersebut, PMI Kota Jember masih berkomunikasi hingga Februari 2020. Bahkan sang sultan sempat meminta gambar bangunan klinik dan rumah sakit yang hendak dibangun.

Setelah itu, pihak PMI Jember tak terlalu instens berkomunikasi karena sibuk mengurusi pandemi Covid-19.

Walaupun telah memberikan bantuan secara simbolis, donasi Rp 16 miliar tersebut tak pernah diberikan.

Baca juga: Alasan Bawaslu Jember Belum Periksa 26 Penyelenggara yang Diduga Dukung Paslon Independen

Ghufron sendiri mengaku tak menyangka pasangan suami istri itu membohongi mereka.

Walaupun merasa ditipu, Ghufron mengaku, PMI Jember tak melaporkan kasus ini kepada polisi.

Sebab, mereka tak merasa dirugikan dengan tindakan pasangan suami istri itu.

"PMI tidak melaporkan karena dinilai tidak merugikan. Namun, karena ada banyak pertanyaan dari warga, akhirnya PMI memberikan penjelasan terkait donasi tersebut," kata Ghufron.

Baca juga: Mobil dengan Kaca Pecah Ditinggal Kabur Hebohkan Warga Jember

Pihak PMI Jember, tegas Ghufron, tidak memusingkan bantuan.

Sampai pada akhirnya delapan bulan berlalu, PMI Jember malah mendapatkan informasi terbaru tentang kedua orang itu dari unggahan Ashanty.

"Baru tadi saya juga kawan-kawan di PMI Jember mengetahui lagi kabar perihal mereka. Salah satunya ya dari medsosnya Mbak Ashanty," pungkas Ghufron.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi, Ira Gita Natalia Sembiring | Editor : Dheri Agriesta, Tri Susanto Setiawan), surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com