Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diprotes Donatur, Suami Kinem Minta Maaf dan Mengaku Salah

Kompas.com - 19/07/2020, 05:31 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Setelah pernyataannya terkait bantuan palsu dari para donatur untuk istrinya viral di berbagai media, suami Kinem, Nursam mengaku minta maaf kepada para donatur.

Menurutnya, pernyataan sebelumnya yang mengaku tidak pernah menerima bantuan itu tidak benar.

"Itu tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang," kata Nursam ditemui di rumahnya Gilirejo RT 002, RW 005, Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2020).

Akibat pernyataan palsunya itu, ia mengaku para donatur dan relawan banyak yang protes karena merasa dirugikan.

Oleh karena itu, ia mengaku minta maaf atas pernyataan yang disampaikan sebelumnya.

"Para donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya," tambahnya.

Baca juga: Duduk Perkara Bantuan untuk Kinem, Ibu 5 Anak Penderita Kanker Lidah, Ini Pernyataan Suami

Habis untuk beli sapi dan motor

Sapi.Thinkstock Sapi.

Nursam mengatakan, selain berwujud barang, bantuan dari para donatur untuk istrinya yang menderita kanker itu juga berupa uang tunai dengan nominal hingga mencapai Rp 50 juta.

Namun uang tersebut saat ini sudah habis ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan membeli sejumlah barang. Di antaranya sapi dan sepeda motor.

"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," sambung dia.

"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," tuturnya.

Nursam mengaku, istrinya tersebut menderita penyakit kanker sudah sejak 2009.

Akibat benjolan besar yang berada di mulut bagian bawah itu membuat istrinya sekarang susah makan dan berbicara.

Berbagai upaya pengobatan sudah ia lakukan, tapi kenyataannya susah untuk disembuhkan.

Baca juga: Kisah Kinem, 11 Tahun Menderita Kanker, Disuruh Foto Terima Bantuan tapi Tak Pernah Mendapatkan

Perangkat desa menyayangkan

Nursam, suami Kinem (baju cokelat) bersama petugas kesehatan Puskesmas dan perangkat desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jateng, Sabtu (18/7/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Nursam, suami Kinem (baju cokelat) bersama petugas kesehatan Puskesmas dan perangkat desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jateng, Sabtu (18/7/2020).

Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyesalkan pernyataan yang disampaikan Nursam kepada media.

Sebab, selama ini pihak desa tidak pernah menutup mata dengan keadaan keluarganya itu.

Berbagai bentuk perhatian dalam wujud pemberian bantuan, menurutnya selalu diberikan. Baik berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.

"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.

Selain dari desa, bantuan dari para donatur lainnya juga dipastikan sudah diterimanya.

"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan). Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Ternyata kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmik.

Baca juga: Hanya Disuruh Foto Telah Terima Bantuan, tetapi Saya dan Istri Tak Terima Dananya

Penyakitnya sudah sulit ditangani

Ilustrasi rumah sakit, layanan kesehatan dasar disarankan dipisahkan dengan penanganan pasien Covid-19, baik yang ODP maupun PDP.SHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit, layanan kesehatan dasar disarankan dipisahkan dengan penanganan pasien Covid-19, baik yang ODP maupun PDP.

Sementara itu, Petugas Puskesmas Wonosamudro sekaligus perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Sujatmoko mengatakan, terkait penyakit yang diderita Kinem dari Dinkes Boyolali sebelumnya sudah berusaha untuk merujuknya ke rumah sakit.

Bahkan karena rumah sakit di Boyolali tidak memungkinkan melakukan perawatan, saat itu sempat dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk dilakukan operasi.

Namun karena kondisi Kinem saat itu tidak memungkinkan, akhirnya oleh keluarga dibawa pulang.

"Kami antarkan (mbak Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya.

"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.

Karena saat ini kondisi penyakitnya sudah semakin parah, pihaknya mengaku sudah tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan pihak rumah sakit terakhir diketahui juga enggan untuk melakukan operasi karena dianggap terlalu beresiko terhadap keselamatannya.

Baca juga: Derita Kinem, Ibu Lima Anak Asal Boyolali 11 Tahun Menderita Kanker

Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com