Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Massa Itu Merebut Peti Jenazah Pasien Covid-19..."

Kompas.com - 18/07/2020, 08:31 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Segerombolan orang merebut paksa secara tiba-tiba peti jenazah pasien Covid-19 saat hendak dimakamkan.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/7/2020).

Ketika meninggal, pasien berstatus PDP dengan rapid test reaktif dan masih menunggu hasil swab.

Lima jam usai dimakamkan, diketahui, pasien meninggal itu positif Covid-19.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Direbut Paksa Warga, Diambil dari Dalam Peti lalu Dimakamkan

Massa adang ambulans dan rebut peti jenazah

Ilustrasi peti mati.SHUTTERSTOCK Ilustrasi peti mati.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasuruan Anang Saiful Wijaya mengungkapkan, awalnya pasien positif Covid-19 itu hendak dimakamkan.

Petugas dan tim medis sudah mengenakan APD dan membawa jenazah ke lokasi pemakamannya.

"Jadi setelah pemulasaraan jenazah di rumah sakit, dibawa pulang dengan ambulans dengan petugas medis yang menggunakan APD lengkap," kata Anang.

Namun setibanya di lokasi makam, peristiwa mengejutkan terjadi.

Segerombolan warga mengadang ambulans pembawa jenazah.

Mereka kemudian merangsek ke ambulans dan merebut peti jenazah.

"Sampai di dekat pemakaman, dekat rumah (almarhum), diadang oleh massa. Massa itu merebut peti jenazah (pasien positif Covid-19)," tutur dia.

Baca juga: Rebut dan Makamkan Jenazah Pasien Covid-19, 2 Warga Ditangkap Polisi

Ilustrasi petugas medisDok. Diskominfo Kabupaten Bangli Ilustrasi petugas medis

Gerak terbatas karena mengenakan APD

Petugas medis kewalahan dengan insiden tersebut.

Lebih-lebih mereka tengah mengenakan APD yang membuat tak leluasa bergerak. Sedangkan massa dengan gesit merebut peti tersebut.

"Karena petugasnya yang menggunakan APD tidak bisa bergerak cepat, dengan massa yang begitu banyak akhirnya tidak kuasa membendung kekuatan mereka," katanya.

Baca juga: Sederet Cerita Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Ada yang Menginfeksi 15 Warga

Dishalatkan, dibongkar dan dimakamkan ternyata positif

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Tak hanya merebut peti, warga juga membongkar, menyalatkan jenazah dan memakamkan sendiri jasad itu.

"Setelah dishalatkan di masjid dibawa ke makam. Sampai di makam peti dibuka oleh masyarakat dan keluarga. Diambil jenazahnya, terus dimakamkan. Sangat tragis sekali dan kita menyesalkan kejadian tersebut," jelas dia.

Lima jam berselang usai dimakamkan, hasil tes swab pasien itu keluar.

"Setelah dimakamkan, selang waktu lima jam dari pemakaman, hasil swabnya keluar. Hasil swabnya positif," kata dia.

Anang menyebut, warga dan keluarga yang terlibat dalam perebutan dan pemakaman paksa jenazah itu berpotensi tertular Covid-19.

Baca juga: Kisah-kisah Penjemputan Pasien Positif Corona, Warga Dipeluk agar Tertular hingga Petak Umpet dengan Petugas

 

Ilustrasi borgol.SHUTTERSTOCK Ilustrasi borgol.
Dua orang ditangkap

Menyusul kejadian pengambilan paksa itu, Polres Pasuruan menangkap dua warga yang merupakan orang terdekat pasien.

Keduanya memiliki peran besar dalam insiden perebutan jenazah pasien Covid-19.

"Mereka yang memotori dan inisiator, melakukan dan membuka dan lain-lain. Sudah diamankan di Polresta Pasuruan," kata Anang.

Gugus tugas pun melakuakn tracing menindaklanjuti hal itu.

"Hari ini kita mengidentifikasi orang-orang yang merebut dan membuka jenazah, memakamkan dan lain-lain. Kita ingin melindungi masyarakat tersebut agar masyarakat tersebut sehat," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com