Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pengakuan Purnomo Saat Dipanggil Jokowi | 35 Santri di Wonogiri Terpapar Covid-19

Kompas.com - 18/07/2020, 06:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Bakal calon wali kota yang diusung DPC PDI-P Solo, Achmad Purnomo mengaku sudah mengetahui hasil rekomendasi yang diusung DPP PDI-P sehari sebelum diumumkan.

Saat itu, Purnomo dipanggil Joko Widodo ke Istana Negara.

Saat bertemu dengan presiden tersebut, ia diberitahu bahwa rekomendasi partai jatuh di tangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

Sementara di Wonogiri, Jawa Tengah, sebanyak 35 santri dari Pondok Pesantren Sempon, Kecamatan Jatisrono dinyatakan positif Covid-19.

Menyikapi temuan klaster baru itu, pemerintah kabupaten setempat langsung melakukan isolasi satu desa tersebut.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir potensi penularan virus kepada warga lainnya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Pengakuan Purnomo saat dipanggil Jokowi

Bakal calon wali kota yang ditugaskan DPC PDI-P Solo sekaligus Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Bakal calon wali kota yang ditugaskan DPC PDI-P Solo sekaligus Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.

Sehari sebelum rekomendasi calon yang diusung PDI-P pada Pilkada 2020 diumumkan, bakal calon wali kota yang diusung DPC PDI-P Solo, Achmad Purnomo dipanggil Joko Widodo ke Istana Negara.

Pemanggilan Purnomo itu dalam rangka memberitahu keputusan partai berlambang banteng tersebut.

Mengingat dirinya menjadi pesaing utama Gibran dalam memperebutkan rekomendasi itu.

"Tadi saya di Istana Negara diberitahu oleh Pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh (Gi-Guh). Bukannya Pu-Guh, tapi Gi-Guh," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis.

Menurutnya, keputusan partai yang disampaikan Jokowi tersebut tidak mengejutkan dan sudah diduga sebelumnya.

Meski tidak tahu alasan pasti, namun ia menilai karena sosok Gibran merupakan anak presiden.

Baca juga: Dipanggil ke Istana, Purnomo: Diberitahu Pak Jokowi yang Dapat Rekomendasi Gibran sama Teguh

2. Puluhan santri di Wonogiri terpapar Covid-19

Ilustrasi virus corona, vaksin virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona, vaksin virus corona

Sebanyak 35 santri di Wonogiri, Jawa Tengah, terpapar Covid-19.

Menyikapi hal itu, Pemkab Wonogiri langsung melakukan isolasi terhadap satu desa tempat lokasi ponpes tersebut.

“Hasil kesepakatan rapat dengan Forpimda, camat, kepala desa untuk sementara Desa Sempon diisolasi total,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Jumat (17/7/2020) malam.

Selain melakukan isolasi desa, upaya tracing akan segera dilakukan untuk memotong rantai penyebaran virus.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Sebab, virus corona masih berada di wilayah tersebut.

Baca juga: 35 Santri Terpapar Covid-19, Satu Desa di Wonogiri Diisolasi Total

3. Avanza bergoyang di grebek Satpol PP

Pasangan mudi mudi ditangkap karena berbuat mobil di dalam mobil yang berhenti di depan rumah dinas wakil bupati Tuban, Rabu (15/7/2020) malam. Isimewa Pasangan mudi mudi ditangkap karena berbuat mobil di dalam mobil yang berhenti di depan rumah dinas wakil bupati Tuban, Rabu (15/7/2020) malam.

Pasangan muda-mudi di Tuban, Jawa Timur, diamankan petugas Satpol PP pada Rabu (15/7/2020) malam.

Pasalnya, mereka diduga berbuat mesum di dalam mobil Avanza yang diparkirkan di depan rumah dinas Wakil Bupati Tuban.

Penggerebekan itu dilakukan petugas setelah mendapat laporan dari warga sekitar.

Meski mengelak melakukan perbuatan mesum, namun petugas mendapatkan bukti alat kontrasepsi bekas pakai dan tisu berserakan di dalam mobil.

Oleh karena itu, mereka digelandang ke kantor diserahkan kepada orangtua masing-masing untuk dilakukan pembinaan.

Baca juga: Kronologi Avanza Bergoyang Digerebek Satpol PP, Berawal Informasi Pedagang, Ditemukan Pasangan Muda-mudi

4. Puluhan kepala SMP kompak mengundurkan diri

ilustrasi sekolah menengah pertama.DRI ilustrasi sekolah menengah pertama.

Sebanyak 64 kepala SMP di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, kompak mengundurkan diri.

Keputusan mengejutkan itu, karena mereka mengaku tidak nyaman mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Sebab, seringkali dalam mengelola bantuan itu mereka diperas oleh oknum penegak hukum dan LSM.

"Dalam audiensi menyatakan bahwa mereka semua mengundurkan diri. Saya selaku kepala dinas sangat terkejut, karena kita baru masuk sekolah SMP pada 13 Juli 2020 kemarin di masa pandemi Covid-19 ini. Kemudian, ada ijazah-ijazah dan rapor yang harus ditandatangani," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Inhu, Ibrahim Alimin.

Terkait dengan sikap kepala sekolah itu, pihaknya belum bisa memberikan tanggapan.

Masalah itu akan diteruskan kepada bupati untuk keputusan selanjutnya.

Baca juga: 64 Kepala SMP Mundur karena Diperas Penegak Hukum, Ini Fakta Lengkapnya

5. Tersisa 6 daerah zona merah di Jatim

Gubernur Khofifah berkunjung ke Kota Probolinggo.KOMPAS.com/A. Faisol Gubernur Khofifah berkunjung ke Kota Probolinggo.

Penanganan Covid-19 di Jawa Timur terpantau menunjukkan tren positif.

Hal itu dibuktikan dengan zona merah yang tinggal tersisa enam daerah.

Daerah zona merah itu adalah Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Bojonegoro.

"Alhamdulillah sekarang yang zona merah tinggal enam daerah," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai peresmian Pusat Pelayanan, Pendidikan, dan Riset Penyakit Menular RSU dr Soetomo, Surabaya, Jumat (17/7/2020).

Menyikapi perkembangan yang menggembirakan itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir masih wajib dijaga," ujar Khofifah.

Baca juga: Tersisa 6 Daerah Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Achmad Faizal, Muhlis Al Alawi, Labib Zamani | Editor : Dheri Agriesta, Setyo Puji, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com