Puji Lestari, orangtua dari Raffa. Menurutnya, kegiatan ini membangkitkan inspirasi bagi anak mereka dan orang lain. Selama ini, anak lebih banyak di rumah. Terbatas kegiatannya.
Hal sama tentu di rasakan anak-anak di Indonesia. Ia berharap, lagu menginspirasi anak lain untuk tetap semangat meski di rumah saja.
“Kami mengharapkan anak tetap semangat utama belajar. Meski di rumah, karena selama ini dibatasi,” kata Puji Lestari.
Amel, pelajar kelas 2 SD Percobaan. Vokalnya terdengar unik ketika menyanyikan "Di Rumah Aja". Ia juga tak canggung menyanyi sambil bergaya.
Ia bercerita, hari-harinya persis seperti lirik yang dinyanyikan. Tidak sekolah, tidak bermain, apalagi jalan-jalan. Ia juga rindu sekolah, guru dan teman-temannya. Semua berganti belajar di rumah bersama orangtua.
Sepanjang waktu di rumah saja selama pandemi ini. Ia dan anak-anak lain mesti mengalahkan bosan dan menahan keluh kesah. Itu situasi yang terus membuatnya sedih. Seperti sepenggal lirik yang dinyanyikannya “Wahai kau corona. Mengapa engkau datang. Yang membuat kami bersedih hati.”
Kegembiraan kembali muncul meski disampaikan lewat menyanyi. Lewat lagu ini pula Amel mengharapkan pandemi cepat berakhir. “Inginnya tidak ada corona,” kata Amel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.