Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Klaster Pondok Pesantren Wonogiri, Berawal Seorang Pengasuh Pulang dari Demak hingga 35 Santri Positif Covid-19

Kompas.com - 18/07/2020, 05:42 WIB
Setyo Puji

Editor

Pasalnya, mereka dianggap tidak memiliki penyakit penyerta dan keluhan.

Baca juga: 6 Keluarga Pengasuh Pondok Pesantren di Wonogiri Positif Covid-19

Jumlah kasus membengkak

Upaya tracing yang dilakukan tim gugus tugas terhadap penyebaran Covid-19 di ponpes tersebut kembali menemukan fakta baru.

Pasalnya, seminggu kemudian sebanyak 26 santri di ponpes tersebut ternyata juga dinyatakan positif Covid-19.

Dengan bertambahnya jumlah orang yang positif Covid-19 itu, total hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 35 orang di dalam ponpes itu yang terkonfirmasi positif corona.

“Dari hasil pemeriksaan PCR 46 penghuni pondok, 26 di antaranya dinyatakan positif Covid-19,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (17/7/2020).

26 kasus baru itu, 18 orang di antaranya merupakan warga Wonogiri, dan sisanya dari Sragen, Kalimantan, dan daerah lainnya.

Baca juga: Klaster Ponpes Sempon Wonogiri Sumbang 26 Kasus Baru Positif Covid-19

Satu desa diisolasi total

Ilustrasi isolasi mandiri Covid-19 di rumahSHUTTERSTOCK/HANI SANTOSA Ilustrasi isolasi mandiri Covid-19 di rumah

Terkait dengan adanya pembengkakan kasus Covid-19 di klaster ponpes itu, Pemkab Wonogiri akhirnya membuat kebijakan melakukan isolasi satu desa.

“Hasil kesepakatan rapat dengan Forpimda, camat, kepala desa untuk sementara Desa Sempon diisolasi total,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Jumat (17/7/2020) malam.

Kebijakan itu dilakukan untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19 di daerah sekitar.

Adapun untuk pengawasannya akan dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Jateng, Pemkab Wonogiri, serta pemerintah desa setempat.

Tak hanya isolasi, Jekek juga mengatakan tim gugus tugas akan kembali melakukan tracing ulang pada kasus klaster ponpes tersebut.

"Kami akan lakukan telusur ulang kontak erat dan kontak sedang pasien positif dengan warga setempat,” jelas Jekek.

Baca juga: Kisah Kinem, 11 Tahun Menderita Kanker, Disuruh Foto Terima Bantuan tapi Tak Pernah Mendapatkan

Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com