Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Siswi Menyeberang Sungai Deras, Tokoh Maluku Buat Surat Terbuka ke Mendikbud

Kompas.com - 17/07/2020, 20:30 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Ikhsan menyebut, ada banyak kasus serupa di wilayah lain. Misalnya, siswa yang tak memiliki sepatu dan seragam untuk sekolah.

"Kondisi gedung sekolah rusak, ada adik kakak yang bergantian pakai seragam, itu masih ada di Maluku," kata dia.

Ikhsan berharap, surat terbuka itu membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tersentuh dan memperbaiki akses pendidikan di Seram Bagian Timur.

“Kebetulan Pak Menteri Makarim ini milenial jadi beliau bisa memahami kondisinya dan bisa merespons apa yang terjadi paling tidak bisa berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk memastikan masalah yang ada bisa diselesaikan,” katanya.

Berikut surat terbuka yang dilayangkan Ikhsan Tualeka kepada Menteri Pendidikan Nadien Makarim melalui akun Facebook-nya:

Yang Terhormat Bro Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Di era digital ini, saya yakin dengan peran dan bantuan para netizen atau warganet, video dan surat terbuka ini akan tiba di gawai, bro. Mengabarkan kondisi faktual banyak anak-anak sekolah di kawasan timur Indonesia, termasuk di Maluku.

Baca juga: Kisah Siswa di Pulau Seram, Jalan Kaki 3 Kilometer hingga Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Demi Bisa Sekolah

Hari ini, lewat Messenger Facebook, saya dapat kiriman video pendek dari seorang aktivis HMI, memperlihatkan beberapa remaja putri SMPN 16 di Pulau Seram, Maluku, menyeberang kali yang deras. Meski terlihat penuh canda-tawa, tapi tetap saja membuat siapa pun yang melihatnya gundah.

Tertawa riangnya mereka sejatinya menunjukkan kalau keadaan ini sudah jadi hal yang biasa dalam keseharian. Tentu masih banyak anak-anak lain di timur Indonesia yang ada dalam rutinitas yang sama, menyabung nyawa untuk mendapatkan pendidikan seperti remaja putri dalam video ini.

Bro Nadiem, mungkin saya terlalu lebai, sehingga menonton video semacam ini, tanpa terasa air mata menetes. Saya tak kuasa menahan tangis kepedihan sebagai bagian dari anak kandung Republik, setelah 75 tahun proklamasi kemerdekaan, melihat anak-anak bangsa masih seperti ini kondisinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com