KOMPAS.com- Pihak SMA Negeri 2 Kabupaten Nganjuk membantah siswanya berinisial RVR tinggal kelas karena laptop rusak.
"Laptop yang rusak itu tidak ada hubungannya. Itu salah," ujar Kepala Sekolah SMAN 2 Nganjuk Rita Amalisa dalam sambungan telepon, Jumat (17/7/2020) siang.
Menurut Rita, RVR tidak naik kelas karena dari rentetan permasalahan yang terjadi sebelumnya, di antaranya dia tidak mengumpulkan tugas harian selama pembelajaran jarak jauh era pandemi serta tidak mengikuti ujian akhir.
Baca juga: Ramai Kabar Siswa SMA Tinggal Kelas Hanya karena Laptop Rusak, Ini Penjelasan Sekolah
Rita mengungkapkan, pada awal-awal sebelum permasalahan ini terjadi, pihak sekolah sudah berupaya melakukan pembinaan dan kelonggaran mulai dari pemanggilan orangtua hingga empat kali, serta kunjungan ke rumah siswa hingga dua kali.
"Pas hari pertama enggak ikut ujian, kami datangi rumahnya dia enggak ada. Ditunggu sampai pulang, enggak pulang-pulang," ujar Rita.
Sehingga saat tiba waktunya dilakukan rapat pleno sekolah, data RVR dianggap tidak memenuhi syarat untuk naik kelas.
Baca juga: Pasangan yang Ditangkap di Avanza Bergoyang Berkelit meski Ditemukan Kondom Bekas Pakai
Syarat itu di antaranya karena adanya lebih dari dua mata pelajaran yang tidak tuntas.
Ketidaktuntasan itu menurut Rita terjadi karena RVR tidak mengikuti ujian mapel tersebut tanpa alasan apa pun.
Dia menyayangkan kabar yang beredar di media sosial yang dianggapnya tidak benar.
Baca juga: Saat Kecantikan Polwan Mampu Jebloskan Dion, Si Playboy Penipu 15 Wanita ke Penjara
Begitu juga dengan kabar latar belakang ekonomi RVR yang disebut kurang mampu.
Menurut Rita juga tidak benar karena orangtuanya adalah perwira polisi dan ibunya PNS.
Bahkan belakangan, pihak sekolah juga sudah memfasilitasi perpindahan sekolah sebagaimana yang dimintakan oleh orangtua RVR.
"Kami merasa tercemar dalam hal ini dan harus diluruskan," ujar Rita.
Sebelumnya diberitakan, orangtua RVR mengadu ke Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) terkait anaknya tidak naik kelas karena laptop rusak.
Dari laporan yang didapatkan FSGI, kerusakaan pada komputer jinjing itu menyebabkannya RVR tidak bisa mengikuti ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) sehingga mendapat nilai nol pada lima mata pelajaran.