Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orang Bilang Belajar di TV dan Ponsel, Bagaimana Mau Beli, Makan Saja Kami Susah"

Kompas.com - 17/07/2020, 14:37 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Tidak semua siswa bisa mengikuti program belajar dari rumah yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Anak-anak di Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak bisa mengikuti program belajar dari rumah karena keterbatasan fasilitas.

Tak ada jaringan internet di desa itu. Ponsel pintar dan televisi juga menjadi barang mahal bagi masyarakat.

Salah satu orangtua siswa, Maria Da Silva membenarkan, tak ada televisi atau ponsel pintar di rumahnya.

Baca juga: Tersisa 6 Daerah Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur

"Orang bilang belajar di televisi dan handphone selama ada virus corona, bagaimana mau beli televisi dan handphone, untuk makan saja kami susah," kata Maria kepada Kompas.com di Maumere, Jumat (17/7/2020).

Maria mengatakan, untuk mendukung program belajar mengajar selama pandemi Covid-19, para guru mengunjungi para siswa di rumahya.

Tapi, kunjungan itu tak bisa dilakukan setiap hari. Jika guru tak berkunjung, anak-anak hanya mendapatkan pelajaran sekadarnya. Maria hanya bisa membantu anaknya belajar Bahasa Indonesia. 

Hal yang sama juga dikeluhkan Armos Jalo, orangtua siswa SMPN 3 Waigete. Armos mengatakan, anaknya bingung mau belajar apa sejak kebijakan belajar di rumah diterapkan.

Armos menyebut, tak ada televisi di rumahnya. Ia juga tak memiliki ponsel pintar dan uang untuk beli pulsa, dan paket data internet.

 

Armos sedikit terbantu dengan kebijakan Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Sikka yang menggunakan radio sebagai media belajar siswa.

"Itu cukup terbantu. Tetapi, tidak semua orangtua juga punya radio. Apalagi kami di pedalaman susah sinyal," ungkap Armos.

Baca juga: Polisi Bongkar Komplotan Maling Motor Antarnegara, Dalangnya Ternyata Seorang Guru

Seperti orangtua lainnya, Armos berharap pandemi Covid-19 segera berlalu. 

Menurutnya, tak baik anak-anak libur terlalu lama. Keterbatasan orangtua, kata dia, membuat anak-anak kesulitan mendapatkan ilmu pengetahuan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com