Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Tak Transparan Berikan Data Pemilih, KPU Jateng: Kami Bekerja Sesuai Regulasi

Kompas.com - 17/07/2020, 11:42 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - KPU Jawa Tengah menampik tudingan Bawaslu Jateng terkait tidak transparan memberikan data pemilih yang tercantum dalam Formulir Model A.KWK.

Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jateng Paulus Widiyantoro mengaku pihaknya sudah bekerja sesuai dengan PKPU 19 tahun 2019.

"Bawaslu selalu meminta KPU bekerja sesuai regulasi. Sekarang kita bekerja sudah sesuai regulasi kok dipermasalahkan? KPU tidak pernah tertutup terhadap segala proses yang kami lakukan sepanjang sesuai regulasi kita transparan. Bawaslu kan tinggal ada kemauan untuk menyandingkan A.KWK," ungkap Paulus di Semarang, Kamis (16/7/2020).

Dia menambahkan, pihaknya tidak pernah menerima permintaan resmi dari Bawaslu Jateng terkait data pemilih dalam formulik A.KWK.

Baca juga: Bawaslu Jateng Keluhkan KPU Kurang Transparan soal Data Pemilih

Menurut Paulus, secara substantif, A.KWK merupakan hasil sinkronisasi antara DP4 dan DPT Pemilu 2019.

"Maka kami tidak paham kalau masih terus minta A.KWK pada KPU. Semestinya kami beserta semua jajarannya juga melakukan proses sinkronisasi tersebut," ungkapnya.

Untuk itu, Paulus berharap Bawaslu tak perlu mempermasalahkan sesuatu hal yang sesungguhnya sudah mereka miliki.

"Sebenarnya justru kami berharap diberikan masukan dan saran saat kami akan menyusun A.KWK, karena mereka sudah memegang bahan A.KWK (DP4 dan DPT pemilu 2019)," ungkapnya.

Baca juga: Bawaslu: Sistem Pengecekan Data Pemilih Pilkada Milik KPU Bermasalah

Dia menyayangkan hal tersebut tidak dilakukan oleh Bawaslu Jateng.

"KPU tidak pernah menerima masukan terkait DPT Pemilu 2019 setelah pelaksanaan pemilu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Jawa Tengah mengeluhkan KPU kurang transparan dalam memberikan data pemilih yang tercantum dalam Formulir Model A.KWK.

Padahal, data pemilih yang dimiliki KPU sangat penting bagi pengawas sebagai bahan pengawasan di lapangan.

"KPU dan Bawaslu padahal sama-sama sebagai penyelenggara Pilkada Serentak 2020. Data pemilih yang dimiliki KPU sangat penting bagi pengawas sebagai bahan pengawasan," jelas Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Anik Sholihatun, Kamis (16/7/2020).

 

Menurutnya, jajaran pengawas perlu ikut mengecek, memverifikasi dan mengkonfirmasi data pemilih agar daftar pemilih Pilkada 2020 bisa benar-benar berkualitas, akurat dan valid.

Untuk itu, pengawas perlu mengakses formulir model A-KWK untuk tujuan penyelenggaraan pemilihan, bukan untuk tujuan yang lain.

"Jika masih ada kekeliruan maka Bawaslu akan segera menyampaikan saran perbaikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com