Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang-orang yang Masih Tak Percaya Corona...

Kompas.com - 17/07/2020, 10:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kasus Covid-19 di Indonesia kian bertambah dari hari ke hari.

Terhitung sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, jumlah kasus di Indonesia mencapai 81.668 kasus hingga Kamis (16/7/2020).

Jumlah warga yang meninggal karena Covid-19, kini mencapai ribuan orang.

Namun, rupanya belum semua masyarakat memahami bahaya virus ini. Bahkan di antara mereka, masih tak percaya dengan corona.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Takut Di-Rapid Test, Malah Tawarkan Uang Damai dan Mengungsi ke Pulau Lain

1. Suami pasien positif: seperti apa corona, saya mau lihat

Tangkapan layar video yang direkam petugas surveilans Puskesmas Kumai, Kalimantan Tengah, saat membujuk keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar mau menjalani isolasi, Sabtu (11/7/2020). Pasien dan keluarga menolak. KOMPAS.com/DEWANTARA Tangkapan layar video yang direkam petugas surveilans Puskesmas Kumai, Kalimantan Tengah, saat membujuk keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar mau menjalani isolasi, Sabtu (11/7/2020). Pasien dan keluarga menolak.
Seorang pasien perempuan di Kotawaringin, Kalimantan Tengah dinyatakan positif Covid-19.

Namun, saat pasien yang berprofesi sebagai pedagang ayam itu dijemput untuk isolasi pada Sabtu (11/7/2020), keluarganya sempat menolak.

Sang suami yang tak percaya corona justru ikut memarahi petugas medis.

Ia lebih meyakini, penyakit istrinya disebabkan karena setan dan bukan lantaran Covid-19.

"Kalau sakit memang sampai sekarang, (tapi) cuma 4 hari saja (yang benar-benar) sakit, cuma setan saja itu," seru sang suami yang tak mengizinkan istrinya diisolasi.

Tak hanya itu, sang suami malah bersikap menantang.

"Biar mati enggak apa-apa. Semua manusia itu pasti mati semua. Seperti apa corona itu, saya mau tahu," kata suami.

Akhirnya petugas medis Puskesmas Kumai dibantu TNI Polri membujuk pasien tersebut.

Pasien pun bersedia dikarantina di RSSI Pangkalan Bun.

"Pihak keluarga semapt berdebat sedikit, tapi akhirnya bersedia. Kami tadi dibantu petugas dari Polsek Kumai. Pak Kapolsek langsung yang turun," kata Kepala Puskesmas Kumai dr Abimayu.

Baca juga: Seperti Apa Corona Itu Saya Mau Tahu, Biar Mati Saja Tidak Apa, Semua Manusia Pasti Mati

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com