Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Ini Berjualan Iguana, Omzetnya Rp 5 Juta Per Bulan, Pembeli dari Surabaya hingga Jakarta

Kompas.com - 17/07/2020, 07:51 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Kristiana Rosa (25), warga Jalan Wira Bumi Nomor 63, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, tak menyangka keisengannya memelihara iguana di masa pandemi Covid-19 mendatangkan untung bagi keluarganya.

Dibantu suaminya, Setia Dama Putra Pamungkas (31), Ocha panggilan akrab Kristiana, berhasil mengembangbiakan iguana hingga ratusan ekor dalam waktu satu tahun.

Bahkan, iguana peliharaannya terjual belasan ekor hingga seluruh pelosok pulau Jawa semasa pandemi corona.

Sebab, di masa pandemi Covid-19, iguana sebagai salah satu reptil jinak makin banyak dicari warga dari berbagai daerah.

Baca juga: Lindungi Warga dari Covid-19, Kota Madiun Siap Kerahkan 2.000 Pendekar

Iguana banyak dicari para penggemar hewan reptil karena jinak dan mudah perawatannya. Cukup pagi disemprot dimandikan, kemudian dijemur. Makananya pun gampang dicari yakni sayur-sayuran dan buah seperti kecambah dan papaya," kata Ocha.

Sebelum bergelut dunia iguana, Ocha memelihara ular sejak tahun 2013.

Aneka ular pun dipelihara mulai dari sanca hingga piton.

Lantaran memelihara ular membutuhkan banyak biaya perawatan, ibu satu anak ini bersama suaminya iseng-iseng mencoba mengembangbiakan iguana jenis red dan green sejak pada 2018.

Bermodal uang sekitar Rp 12 juta, Ocha membeli tiga ekor iguana betina dan satu ekor iguana jantan.

Dari tiga indukan tersebut, Ocha tak mengira tahun pertama dua indukan betinanya bisa menetaskan 110 telur, akhir November 2019.

Dari 110 ekor iguana yang berhasil ditetaskan, kini tinggal 26 ekor anakan jenis green saja.

“Satu ekor betina kalau ukuran panjang satu meter bisa bertelur hingga 50 buah,” ungkap Ocha.

Untuk menjual iguana peliharaanya, Ocha menawarkan di forum penjualan reptil di dunia maya.

Satu ekor anakan iguana red dengan panjang 30-40 sentimeter bisa laku antara Rp 500.000 hingga Rp 2 juta.

Baca juga: Tawarkan Destinasi dalam Kota, Pemkot Madiun Rilis Layanan Keliling Gratis Lewat Mabour Bus

Sementara, anakan iguana green bisa terjual Rp 300.000 Rp 500.000 per ekor.

Saat pandemi Covid-19, kata Ocha, pembelinya ramai. Rata-rata per bulan omzetnya mencapai Rp 5 juta.

Banyak yang membeli untuk menghilangkan kebosanan saat lockdown di rumah.

"Kalau bulan biasa terjual lima hingga tujuh ekor. Saat pandemi Covid-19 satu bulan bisa terjual hingga 15 ekor,” ungkap Ocha.

Dalam setahun terakhir, pembelinya tidak hanya berkutat wilayah Kota Pecel saja.

Banyak pembelinya yang berasal dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya.

Ia pun tak kesulitan mengirim iguana yang dibeli ke seluruh pelosok wilayah lantaran sudah ada jasa khusus pengiriman hewan.

Untuk beternak iguana, Ocha bersama suaminya banyak belajar di YouTube.

Dari belajar otodidak ia mendapatkan pengetahuan iguana hanya bertelur sekali dalam setahun.

Baca juga: Mbah Lindu Sempat Cerita Perjalanan Berjualan Gudeg ke Cucunya

Tak hanya itu, saat bertelur, iguana harus mendapatkan perhatian khusus.

Bila tidak dijaga, telur iguana akan mudah pecah. Untuk itu harus segera dipindah di inkubator.

Lewat berjualan iguana, Ocha merasa bersyukur dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di masa pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com