Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menapak Jejak Letusan Dahsyat Gunung Samalas dalam Teatrikal Virtual Geoturism Festival

Kompas.com - 17/07/2020, 06:00 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Melalui pertunjukan ini Latif ingin menyampaikan pesan kepada anak-anak penerus peradaban, agar tetap menjaga akar tradisi dan kecintaan pada alam raya. 

Acara virtual tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa, Diretur UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific Prof Shahbaz Khan, para pelaku wisata internasional, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Sementara itu, Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Zulkiflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah tak ingin hanya sekedar memberdayakan sektor pariwisatanya saja, pelestarian alam dan budayanya juga harus dijadikan sebagai prioritas.

"Saya ingin menekankan pariwisata dan reservasi alam tidak dapat dipisahkan. Pariwisata harus sejalan dengan reservasi alam, bukan tanpanya," ujar Wakil Gubernur NTB Rohmi saat membuka secara daring acara tersebut.

Rohmi menyampaikan, untuk menjalankan pariwisata dan pelestarian harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah, terutama masyarakat untuk terus melestarikan dan menjaga alam.

Geotourism, kata Rohmi merupakan pariwisata yang berkelanjutan dengan fokus utama pada fitur geologi bumi dengan cara menumbuhkan pemahaman lingkungan dan budaya, apresiasi, konservasi, dan keuntungan lokal.

Geotorism memiliki hubungan dengan ekowisata, wisata budaya, dan wisata petualangan. Namun, tidak identik dengan salah satu dari bentuk-bentuk pariwisata tersebut.

Sementara itu, Diretur UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific Prof Shahbaz Khan menyampaikan, sektor Pariwisata di NTB memang  belakangan ini tengah dihantam cobaan bertubi-tubi.

Belum sembuh dari rekontruksi pasca bencana alam gempa bumi 2018 yang lalu, pandemi Covid-19 juga kini membuat sektor pariwisata di NTB kian tiarap.

Namun, hal ini justru akan semakin membuat NTB banyak belajar untuk mempersiapkan kembali sektor pariwisatanya di masa era baru atau new normal dan di masa yang akan datang.

“Insya Allah everything becomes better in the future,” kata Shahbaz Khan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com